Senin, 6 Oktober 2025

Satu Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Benteng Bandung Barat

Seorang pekerja bangunan tewas akibat tertimpa tembok benteng yang ambruk dan longsoran tanah di Kabupaten Bandung Barat.

zoom-inlihat foto Satu Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Benteng Bandung Barat
Ilustrasi longsor

TRIBUNNEWS.COM, PARONGPONG - Seorang pekerja bangunan tewas dan tiga orang pekerja lainnya mengalami luka-luka, akibat tertimpa tembok benteng yang ambruk dan longsoran tanah di Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (26/10/2013).

Peristiwa itu, persisnya terjadi di dalam kompleks Pondok Hijau RT 01/18 Kampung Cicarita, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Sabtu siang.

Pekerja yang tewas adalah Idan (60), warga RT 05/18 Kampung Cicarita, Desa Ciwaruga. Tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka adalah Carman (63), warga RT 02/18 Desa Ciwaruga, Ujang (38), warga Tegallega, Kota Bandung, dan Dedi (40), warga Kampung Cicarita. Korban luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit.

Seorang saksi mata, Caca Sadikin, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30. "Waktu itu di bawah lagi ada yang kerja. Mereka lagi menyusun batu. Terus ada juga backhoe yang ngegali tanah," katanya kepada Tribun di lokasi kejadian.

Getaran backhoe, rupanya memicu tanah dan tembok yang ada di atas lokasi proyek runtuh. Pekerja yang ada di bawah pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Nahas, ketiga korban tak bisa menyelamatkan diri. "Yang pertama longsor itu yang tengah. Idan, Carman, dan Ujang ada di tengah," tutur Caca.

Ia menuturkan saat itu lebih dari sepuluh pekerja tengah bekerja di lokasi kejadian. "Yang ada di pinggir bisa menyelamatkan diri. Mereka loncat ketika tembok runtuh," ujar Caca. Menurutnya, tanah dan benteng yang runtuh panjangnya sekitar 12 meter dengan tinggi enam meter.

Melihat ada yang terkubur, Caca dan warga sekitar langsung mencoba menyelamatkan korban. Dibantu alat keruk backhoe, mereka mencoba menyingkirkan tanah dan tembok yang menimbun para korban.

"Awalnya pakai backhoe. Pas sudah kelihatan baru pakai tangan," ucap Caca. Ia mengatakan, proses evakuasi berjalan cukup lama. Setelah satu jam, baru semua korban bisa dievakuasi. Saat ditemukan, ketiga korban menurutnya masih bernyawa.

"Idan dan Carman ditemukan berdekatan. Idan diangkat lebih dulu. Setelah itu saya menyelamatkan Carman. Carman saat ditemukan sadar dan bilang, di mana ieu wa?" katanya.

Setelah berhasil dikeluarkan, ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit. Caca menambahkan, rata-rata para korban mengalami luka di kepala, kaki, dan pinggang. "Korban Ujang juga ada luka sobek di kepalanya," ucap Caca.

Saksi mata lainnya, Dodo, mengatakan suara runtuhnya tembok dan tanah juga sangat keras. "Saya lagi di atas. Suaranya keras pas tembok runtuh," ujar warga Gegerkalong ini.

Melihat tembok runtuh, ia hanya terpana. Dodo tak menyangka tanah yang baru dipijaknya longsor. "Saya cuma bengong aja," tutur Dodo. (tis/zam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved