Kamis, 2 Oktober 2025

Dua dari 36 Warga Keracunan Tewas Usai Makan Bersama

Dusun Baru Pelepat, Kecamatan Pelepat, Bungo, gempar setelah 36 orang menderita seperti keracunan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

zoom-inlihat foto Dua dari 36 Warga Keracunan Tewas Usai Makan Bersama
NET
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jambi

TRIBUNNEWS.COM, MUARA BUNGO - Dusun Baru Pelepat, Kecamatan Pelepat, Bungo, gempar setelah 36 orang menderita seperti keracunan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Akibat kejadian itu dua orang meninggal dunia yakni Ruslanti (26), warga Bukit Kemuning, Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir dan Sherly (3), warga Desa Tambang Emas, Kecamatan Pemenang Selatan, Merangin.

Informasi yang dihimpun Tribun, kejadian berawal pada Senin (14/10/2013). Sukemi, warga Dusun Baru Pelepat, mengundang para tetangganya untuk betalang atau gotong royong menanam padi di lahannya.Sebelum bekerja menanam pagi, Sukemi menyediakan sarapan untuk para undangan berupa nasi putih, gulai nangka, sambal telur, dan goreng ikan asin.

Usai sarapan mulailah warga menanam padi dan selesai sekitar pukul 11.00. Saat itu belum ada kejadian apa-apa. Namun pada Senin mendekati tengah malam, hampir semua orang yang hadir pada gotong royong di ladang Sukemi, mulai merasakan mual.

Persendian mereka juga terasa ngilu, disertai rasa pusing. Bahkan tak sedikit yang muntah-muntah. Saat itu mereka juga masih belum curiga mengalami keracunan. Sampai besoknya, Selasa (15/10), sekitar pukul 16.00, Ruslanti meninggal di Puskesmas Unit 10 Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir.

Kadus Baru Pelepat, Mirul, lantas mengumpulkan puluhan orang yang menderita sakit dengan gejala yang sama. Bersama bidan desa, sebanyak 32 orang dibawa untuk dirawat di RSUD H Hanafie, Muara Bungo.

"Rabu tengah malam, sekitar pukul 01.00, satu orang lagi meninggal atas nama Sherly, usia tiga tahun," ujar Wakapolres Bungo, Kompol Romi Agusriansyah, Rabu (16/10/2013).

Romi mengatakan, hingga Rabu sore sebagian korban sudah pulang. Namun 18 orang masih dirawat di RSU H Hanafie. Kondisi mereka, menurut Romi, terus membaik. Ia juga mengatakan belum ada kesimpulan terkait kasus ini. Menurutnya polisi masih berada di lapangan mengumpulkan keterangan saksi, mengambil sampel makanan dan lainnya yang dibutuhkan.

"Ini masih kita dalami. Apalagi Sukemi yang punya kebun juga kena dan dirawat. Begitu juga tiga orang yang tukang masak, mereka juga kena," ujar Romi lagi.

Menurutnya ada beberapa kemungkinan penyebab. Jika memang keracunan, bisa jadi dari makanan yang disajikan. Namun juga bisa dari air minum. Keterangan sementara yang dihimpun polisi, air minum disajikan dengan wadah dari bekas pestisida. Menurut tuan rumah, wadah itu sudah dibersihkan dengan air panas.

"Jadi belum bisa kita pastikan ada tidaknya tindak pidana dalam kasus ini. kesimpulannya berdasar olah TKP, keterangan saksi, dan ahli," ujar Romi lagi.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved