Pemilihan Wali Kota Makassar
Rangkuman Visi Misi Irman-Busrah Beredar di Youtube
Jelang pemaparan visi dan misi di hadapan anggota DPRD Makassar, rangkuman visi dan misi pasangan birokrat-pengusaha
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jelang pemaparan visi dan misi di hadapan anggota DPRD Makassar, rangkuman visi dan misi pasangan birokrat-pengusaha Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah lebih awal beredar di youtube. Baik dalam bentuk video maupun diputar di televisi lokal di Makassar.
Di youtube dapat di searching dengan judul: Pemimpin Harus Menjadi Pelayan Masyarakat (TVC Irman Yasin Limpo). Dengan alamat link:https://www.youtube.com/watch?v=7S5C_AjPfRQ.
Dalam video berdurasi 60 detik ini tampak None menjelaskan makna segi tiga Makassar yang merupakan strategi kepemimpinannya bersama Busrah dalam menjadikan Makassar sebagai pusat akselerasi nasional dan simpul jejaring dunia.
Sisi segitiga pertama pelayanan masyarakat, None bersama Busrah telah memprogramkan reorientasi pemerintahan dari orientasi kekuasaan ke orientasi pelayanan publik.
Masalah utama di Makassar saat ini adalah persoalan banjir. Drainase atau got harus menjadi perhatian utama. Kenyataannya sekarang, pemerintahan di kelurahan yang notabene perpanjangan tangan pemerintahan kota tidak bisa menerapkan orientasi pelayanan.
"Pemerintahan yang baik adalah melayani. Bukan kekuasaan," kata Irman, sesaat sebelum bertolak ke kantor DPRD Makassar, Minggu (1/9/2013).
Sisi kedua, ada kesejahteraan rakyat, yang merupakan salah satu makna dari sisi kanan "segitiga Makassar" adalah penerapan asuransi kesehatan, Total Universal Coverage yang memberikan asuransi seluruh warga Makassar, seluruh penyakit ditanggung, ke rumah sakit tak perlu bayar.
Pendidikan menjadi bagian terpenting dari sisi segitiga ini. Pendidikan tak boleh diskriminatif, menciptakan pendidikan berkualitas, menjadikan sekolah sebagai unggulan semua, memasang CCTV di seluruh kelas sebagai bentuk pengawasan dan transparansi pendidikan dan lain sebagainya.
"Dan yang terpenting adalah menghapus iuran komite sekolah dan iuran pembangunan sekolah," kata None.
"Sisi segitiga bawah adalah menciptakan daya saing global. Makassar harus mampu bersaing, bukan saja tingkat nasional, tapi juga daya saing global harus dicipatakan," jelas None. (Rud)