Jumat, 3 Oktober 2025

Rutan Bantul Dijaga Polisi Bersenjata

Sejumlah personel Polisi dan TNI disiagakan di Rutan Klas IIB tersebut

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/M Nur Huda
Rumah Tahanan (Rutan) Pajangan Bantul dijaga oleh polisi bersenjata. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Menyusul maraknya kerusuhan di Lembaga Kemasyarakatan (Lapas) berbagai daerah di Indonesia, membuat Rumah Tahanan (Rutan) Pajangan Bantul melakukan penambahan pengamanan. Sejumlah personel Polisi dan TNI disiagakan di Rutan Klas IIB tersebut.

Plt Kepala Rutan Bantul, FX Agus Subagja mengatakan, tidak ada gejolak dari para narapidana maupun tahanan dari dalam Rutan. Penambahan keamanan ini sesuai instruksi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Ini dalam rangka pengamanan menjelang remisi Lebaran dan HUT RI kemarin saja," kata Kalapas saat ditemui, Rabu (21/8/2013). Selain memperoleh bantuan pengamanan dari kepolisian dan TNI bersenjata lengkap, pihak Rutan juga menyiagakan sebanyak 12 personel internal.

Ia menyebutkan, dalam pemberian hak remisi pada para napi tahun ini, terdapat sebanyak 24 napi memperoleh remisi HUT RI, dan sebanyak 22 napi memperoleh remisi Lebaran.

Agus mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan pengamanan khusus tersebut dilakukan, sebab selain menunggu instruksi dari Kemenkumham juga melihat perkembangan situasi sudah membaik.

"Kalau memang sudah kondusif ya kembali normal. Kalau dirasa sudah aman-aman saja, personel tambahan akan ditarik kembali," katanya.

Rutan yang berada di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul ini, dihuni sebanyak 165 napi dan tahanan. Dengan kapasitas 132 orang, menurutnya Rutan ini belum terlalu over load.

"Di rutan ini ada sebanyak empat blok dengan jumlah sel ada 25 kamar, perkamar diisi rata-rata lima hingga tujuh orang," katanya.

Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Bantul, Agus S mengatakan, di Rutan yang juga dihuni tujuh tahanan koruptor tersebut, selama ini fasilitas yang tersedia cukup memadahi. Pasokan listrik juga disediakan genset, sedangkan pasokan air bersih selain dari PDAM juga terdapat sumur gali.

"Sejauh ini di tempat kami tidak ada potensi gejolak dari para napi. Karena kebanyakan kasus-kasus pidana umum, tidak ada terorisme. Kebanyakan juga napi lokal dan hukumannya di bawah tiga tahun," katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved