Warga Korban Gempa Bangun Sekolah Darurat
Tiga pekan pascagempa melanda bagian tengah wilayah Provinsi Aceh awal Juli 2013 lalu memang sempat
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pekan pascagempa melanda bagian tengah wilayah Provinsi Aceh awal Juli 2013 lalu memang sempat menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi para korban. Namun mereka tidak mau terus dalam duka.
Di samping terus membangun rumah tempat hunian, korban bersama relawan membangun gedung sekolah setelah gempa Aceh. Seperti yang dilakukan warga Dusun Ratawali Desa Kute Panang Aceh Tengah, ketika ingin membangun Sekolah Darurat Madrasah Ibtidaiyah.
"Sejak kami menyampaikan rencana pembangunan sekolah tersebut sambutan positif tidak hanya oleh pihak sekolah dan kepala Desa namun semua warga desa ini," tutur kata Presiden Direktur PKPU Agung Notowiguno kepada Tribunnews, Selasa (23/7/2013).
Kesepakatan dicapai mulai penentuan lokasi pembangunan, dukungan tenaga maupun material bahan bangunan. Sehingga ketika pendirian awal tiang bangunan semua pihak hadir dan terlibat langsung seakan tak ingin ketinggalan.
"Partisipasi warga dalam setiap tahap program sangat penting. Pemulihan paska gempa sebaiknya tidak hanya melihat satu sisi program saja," katanya.
Untuk mempercepat proses pemulihan tidak sekedar membangun sekolah, namun sejak terjadinya gempa relawan sudah didatangkan. Relawan akan berada hingga untuk program pemulihan.
Kerusakan sekolah yang terdapat di Panang Aceh Tengah akibat gempa terdiri dari 9 unit bangunan Sekolah Dasar, 3 unit SMP, 1 unit SMU dan puluhan bangunan kegiatan belajar lainnya. (Eko Sutriyanto)