Ramadan 2013
Masjid Jami' Pekojan Miliki Pohon Bidara Berusia 250 Tahun
Masjid Jami' Pekojan, Semarang Tengah, ternyata tak hanya identik dengan menyediakan bubur Indonesia saat berbuka puasa di bulan Ramadan.
Laporan Reporter Tribun Jogja Bakti Buwono Budiastyo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Masjid Jami' Pekojan, Semarang Tengah, ternyata tak hanya identik dengan menyediakan bubur Indonesia saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Masjid tua itu juga, memiliki pohon bidara yang berusia ratusan tahun.
Pohon bidara yang konon didatangkan langsung dari Timur Tengah itu, ditanam berbarengan dengan berdirinya masjid tersebut. ratusan tahun lalu. Berbarengan dengan berdirinya masjid itu.
Kepala Takmir Masjid Jami' Pekojan Ali Bahrun berkisah, pohon bidara itu sudah ada sejak sekitar 250 tahun lalu. Dengan kata lain, pohon itu ditanam berbarengan dengan penyelesaian pembangunan masjid.
"Sepanjang saya hidup, belum pernah menemukan pohon Bidara lain di kota Semarang," ucapnya saat ditemui Tribun di Masjid Jami' Pekojan, Jalan Petolongan, Purwodinatan, Jumat (2/7/2013).
Ia menjelaskan, pohon itu memiliki banyak manfaat. Daunnya, biasa dijadikan campuran untuk memandikan jenazah. Konon, dengan air rendaman pohon itu, jenazah tidak lagi kaku. Daun pohon itu juga, sering diminta untuk ritual rukyah.
Bahkan, terus Ali, banyak yang percaya daunnya bisa membantu menyembuhkan asam urat ataupun stroke. Daunnya mirip apel dan manis saat dimakan.
"Untuk pohon aslinya, sudah roboh tahun lalu. Tapi ada dua pohon lain yang tumbuh sendiri. Dua pohon itu sudah ada 50 tahun mungkin," jelas Ali Bahrun.
Ahmad Ali, juga pegurus Masjid Jami' Pekojan, menuturkan masjid seluas 3.550 meter persegi itu sebelumnya dikelilingi kuburan. Bangunan pertama masjid, dibangun sekitar 250 tahun lalu. Lantas, keluarga Afwa dari Pakistan melakukan pemugaran, 140 tahun silam.
"Sekitar 30 tahunan lalu, banyak kuburan yang dipindah ke bergota. Hanya ada beberapa kuburan yang masih ada. Mereka adalah yang dianggap alim ulama. Beberapa diantaranya ada syarifah Fatima dan Alwan. Jenazah keduanya masih awet saat ditemukan," tandasnya.