Jalur Pangandaran-Cipatujah Terputus
Arus lalu lintas di jalan utama Pangandaran-Cipatujah terputus menyusul runtuhnya tebing setinggi lima belas meter
Suzuki Carry Nyaris Terseret Longsor
TRIBUNNEWS.COM PANGANDARAN,- Arus lalu lintas di jalan utama Pangandaran-Cipatujah terputus menyusul runtuhnya tebing setinggi lima belas meter di Blok Pasir Padung RT 15/35, Desa Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Senin (8/7/2013) pukul 10.00. Longsoran tebing berbatu tersebut menimbun ruas jalan jalur selatan Jabar sepanjang 20 meter, beberapa puluh meter menjelang tapal batas Cijulang-Cimerak.
Hingga kemarin sore, hanya kendaraan roda dua (sepeda motor) dan mobil kecil yang sudah bisa lewat, sedangkan bus dan truk tidak bisa lewat sama sekali.
Selain menimbun ruas jalan, longsor tebing berbatu tersebut nyaris menyeret sebuah mobil Carry putih yang sedang lewat. Namun sopir dan penumpangnya luput dari maut. Pengemudi mobil Carry tersebut hanya mengalami luka ringan akibat benturan.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, kecuali sebuah mobil Carry warna putih bagian depannya penyok kena hantaman longsor," ujar Sekretaris Kecamatan Cijulang, Oki Daria Mustari, kepada Tribun, kemarin.
Longsor tebing Blok Pasir Padung itu diduga dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur kawasan Ciamis Selatan tersebut pada Minggu (7/7/2013) malam. Lokasi kejadian cukup jauh dari permukiman penduduk dan waktu kejadian kebetulan arus lalu lintas tidak begitu ramai.
"Sewaktu saya lewat dari Cijulang menuju Cimerak sekitar pukul 09.00, belum terjadi longsor. Tapi waktu pulangnya sekitar pukul 10.30, jalan sudah tertutup longsor. Untung sepeda motor masih bisa lewat. Tapi mobil tidak bisa lewat, ratusan mobil antre menunggu tumpukan tanah longsor disingkirkan," ujar Firmansyah (30), warga Cijulang, kepada Tribun kemarin.
Meski puluhan warga, anggota karang taruna, dan aparat TNI/Polri turun bergotong royong ke lokasi kejadian untuk menyingkirkan puing longsor, warga tetap kesulitan menyingkirkan tujuh bongkah batu besar yang masih tergeletak di tengah jalan.
"Puing tanah dan pohon-pohon sudah banyak yang disingkirkan. Tapi masih tersisa tujuh bongkahan batu, karena cukup besar, sebesar mobil Elf dan Carry. Butuh alat berat untuk menyingkirkannya. Tadi pihak PU Provinsi Jabar sudah dihubungi, katanya alat berat baru bisa datang nanti malam (Senin 8/7, malam)," kata Oki.
Upaya warga menyingkirkan puing longsor meski hanya berbekal peralatan manual seperti pacul, golok, gergaji, hingga linggis, kata Oki, cukup berhasil. Pj Bupati Pangandaran Dr Drs H Enjang Naffandi MSi sempai meninjau lokasi pada Senin siang dan menyaksikan warga menyingkirkan puing longsor.
Bongkahan batu besar akhirnya bisa dipecah-pecah setelah hampir lima jam menghalangi jalan. Mobil kecil pun bisa melewati secara perlahan-lahan. Petugas kepolisian mengatur arus lalu lintas memakai sistem buka tutup.
Sebagian pengguna kendaraan memilih melewati jalan alternatif dari arah Cimerak menuju ke Sindangsari, terus ke Kecamatan Cijulang melalui Ciakar dan Cibanten. Dari sana, mereka masuk ke Kertayasa, apabila ingin menuju ke Batu Karas.
Menyusul longsor di Blok Pasir Padung ini, sejumlah warga Tasikmalaya dan Cimerak yang hendak munggahan (melewatkan hari menjelang bulan puasa) ke objek wisata Pantai Batu Karas dan Green Canyon terpaksa pulang kembali karena tercegat longsor. (sta)