Senin, 29 September 2025

Corned Beef Kedaluwarsa Beredar di Pasar Modern Kotabumi

Pemkab Lampung Utara menemukan satu kaleng makanan daging olahan, beef Corned merek Chip di salah

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Corned Beef Kedaluwarsa Beredar di Pasar Modern Kotabumi
Tribun Lampung
Salah satu pegawai dari Diskoperindag Lampung Utara Mengamankan satu kaleng corned beef yang kedaluwarsa di salah satu pasar modern di Kotabumi, Selasa (9/7/2013).

TRIBUNNEWS.COM, KOTABUMI - Pemkab Lampung Utara menemukan satu kaleng makanan daging olahan, beef Corned merek Chip di salah satu pasar modern, di Lampung Utara yang sudah kedaluwarsa, Selasa (9/7/2013).

Asisten II Pemkab Lampung Utara, Azwar Yazid yang dikonfirmasi Tribun Lampung (Tribunnews.com Network) saat pemantauan harga dan sembako di pasar tradisional dan modern mengakui penemuan corned kedaluwarsa tersebut. Ia menjelaskan, barang tersebut ditemukan oleh salah satu pegawai saat melakukan pemeriksaan barang kedaluwarsa di salah satu pasar modern.

"Corned ditemukan di tumpukan dengan barang sejenis, namun setelah diperiksa tanggal kedaluwarsa, tertulis 0513 pada bagian bawah kemasan," jelasnya.

Melihat hal tersebut, kemudian pihaknya langsung menyisihkan dan mengambil barang dari tumpukan. Barangnya langsung diambil dari rak dagangan," ujarnya.

Menurut pantauan pihaknya, beberapa harga sembako dan sayuran mengalami kenaikan. Untuk harga sembako terjadi kenaikan harga mencapai 10 hingga 15 persen dari harga awal.

"Sembako yang naik seperti daging sapi, dan daging ayam, dimana harga awal dua pangan tersebut berharga Rp 85 ribu naik menjadi Rp 95 ribu untuk harga daging sapi per kilogram, dan daging ayam Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu," katanya.

Selain sembako, bumbu dapur juga ikut mengalami kenaikan, seperti harga bawang merah dan cabai merah. "Harganya naik sekitar Rp 5 ribu," ucapnya.

Mengenai harga yang melonjak, mantan Kadis PU ini menjelaskan karena kebutuhan akan barang tinggi, diiringi dengan naiknya harga dari distributor dan juga jumlah stok di pasar sedikit.

"Ya sesuai dengan hukum pasar, jumlah barang sedikit, permintaan banyak maka harga pun akan melonjak," katanya.

Pemkab setempat hanya mengimbau kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlampau tinggi. Sebab jika terjadi, maka akan menimbulkan penurunan tingkat pembelian.

"Tentunya pedagang itu akan merugi, karena berkurang pembelinya," katanya seraya mengatakan untuk sembako, menurutnya mencukupi kebutuhan masyarakat, hingga akhir bulan Ramadan.

Diketahui, dalam pemantauan tersebut, Asisten II didampingi oleh beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah, dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan UKM, Bagian Perekonomian.

Sementara, Liquis Dwi Ratno, Store Manajer salah satu pasar modern, membenarkan adanya temuan barang yang kedaluwarsa. Menurutnya hal tersebut terjadi karena kelalaian dari pegawainya.

"Barangnya sudah kami singkirkan dari rak penjualan. Pegawai kami lalai," jelasnya

Untuk itu, pihaknya akan memberikan instruksi bawahannya, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. "Saya sudah minta kepada pegawai untuk mengambil dan mencari barang-barang yang sudah dianggap tidak layak konsumsi," ujarnya. (ang)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan