Pohon Berusia Ratusan Tahun Tumbang Rusak Makam
Sebuah Pohon Kepuh berusia sekitar 300 tahun tumbang dan merusak 75 makam warga di pemakaman Dusun Jetis Ngalas,
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Sebuah Pohon Kepuh berusia sekitar 300 tahun tumbang dan merusak 75 makam warga di pemakaman Dusun Jetis Ngalas, Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Senin (17/6/2013). Kadus II Desa Jatis Joko Susanto, mengaku mengetahui pohon yang memiliki diamater kira-kira tiga meter itu tumbang pukul 03.00 WIB usai diterjang hujan deras sepanjang malam.
“Suaranya keras mendentum sehingga warga kaget. Warga mencari sumber suara tersebut dan ternyata pohon raksasa di makam ini. Penyebab pohon ini roboh, kemungkinan selain karena hujan yang cukup deras dari jam enam petang samapi dini hari, juga usia yang sudah tua,” tuturnya, di Klaten, Senin (17/6/2013).
Selain merusak puluhan makam beruapa bangunan rumah makam (cungkup) dan puluhan nisan milik warga, pohon raksasa itu juga merusak tembok pagar makam. “Pohon tersebut menutup akses jalan sehingga perlu dievakuasi. Untung tidak ada korban jiwa dan merusak rumah warga, namun kerugian mencapai jutaan rupiah,” lanjut Joko.
Karena keterbatasan peralatan, hingga Senin (17/6) siang, belum ada warga yang berinisiatif untuk membersihkan pohon yang menutup akses jalan di depan makam. Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kecamatan Delanggu hanya sekedar melihat dan tidak berbuat apapun, kemudian meninggalkan lokasi. Mereka beralasan tidak memiliki alat yang sanggup untuk memangkas dahan dan batang pohon yang begitu besar.
Satu regu Tim SAR dan Pemadam Kebakaran (PMK) datang ke lokasi dengan membawa sebuah chainsaw dan beberapa trampontina (parang). Dalam waktu sekitar dua jam, tim gabungan tersebut berhasil melakukan pembersihan dahan pohon yang melintang di jalan dan yang ada di dalam makam.
“Tugas kami hanya membuka akses jalan dan membersihkan dahan melintang yang membahayakan warga. untuk selebihnya kami serahkan kepada pihak desa,” tutur seorang anggota SAR Klaten yang ada di lokasi kejadian, Didit Agung P. (*)