Pasar Induk Bontang Dilalap Api, Ribuan Pedagang Kehilangan Tempat Jualan
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir puluhan miliar rupiah
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Udin Dohang
TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - Pasar induk Rawa Indah, Kecamatan Bontang Selatan, ludes terbakar, Rabu (12/6/2013). Kebakaran hebat yang melanda pasar tradisional terbesar di kota terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir puluhan miliar rupiah.
Pantauan langsung Tribun, pasar Rawa Indah yang menampung tidak kurang dari 1347 pedagang ludes dilahap sijago merah dalam kurun waktu kurang dari 2 jam. Puluhan pemadam kebakaran dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK Kota Bontang, serta tim pemadam dari PT Badak, tak kuasa menahan laju amukan api. Upaya maksimal yang bisa dilakukan hanya melokasir penyebaraan api ke pemukiman warga yang terdapat disisi kanan dan belakang pasar.
Sementara, 3 bangunan pasar masing-masing 1 bangunan utama yang dihuhi oleh sekitar 400 pedagang barang campuran, dan 2 bangunan pedagang sembako, ikan dan daging tidak bisa diselamatkan.
Pardi (37), salah satu saksi mata yang ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan titik api muncul pertama kali dari sisi sebelah bagian depan pasar, yang ditempati pedagang pakaian dan kaset.
"Saya lihat api muncul di bagian kiri pasar, jejeran penjual kain dan kaset. Memang tiba-tiba membesar," ujar Pardi, yang saban malam jualan sari laut di parkiran depan kantor UPTD Pasar Bontang.
Menurutnya, api sudah membesar saat petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sejumlah warga yang berusaha memadamkan kobaran api dengan cara manual, tidak sanggup melawan amukan sijago merah. "Memang gampang terbakar karena sumbernya dari jejeran toko kain," ungkapnya.
Ketua Asosiasi Pasar Bontang (APB) Kota Bontang, Fachruddin Ismail, mengaku kecewa dengan kinerja petugas pemadam kebakaran. Pasalnya, sejumlah mobil yang tiba di lokasi kebakaran hanya fokus mengantisipasi sebaran api ke rumah warga padahal terdapat bangunan pasar di sisi kiri pasar yang masih bisa diselamatkan andai petugas bekerja cepat.
"Anda lihat sendiri bangunan yang disebelah kiri itu harusnya masih bisa diselamatkan. Tapi mereka (pemadam, red) tidak berbuat apa-apa," katanya.
Fachruddin mendesak agar Wali Kota Bontang, Adi Darma dan seluruh Anggota DPRD segera menyikapi nasib 1347 pedagang yang ditimpa musibah. "Saya minta Wali Kota dan seluruh Anggota DPRD segera mencari solusi atas musibah ini," bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Adi Darma yang juga turun langsung memantau peristiwa kebakaran itu menyampaikan rasa prihatin yang mendalam kepada seluruh pedagang yang ditimpa musibah. Ia berjanji akan segera membahas nasib seluruh pedagang yang terkena musibah kebakaran pasar.
"Kami akan segera duduk bersama mengkaji masalah ini," ungkapnya.
Wakapolres Bontang, Kompol I Nyoman Mertadana mengatakan hingga kini pihaknya akan bergerak cepat melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran.
"Mohon jangan ada isu yang negatif, Kepolisian akan menjalankan tugas secara profesional dalam menyelidiki kasus kebakaran pasar ini,"ujarnya.