Merpati Tergelincir Diduga Akibat Hard Landing
Dari dugaan sementara kemungkinan besar pesawat tersebut melakukan hard landing sehingga terjadi
Laporan Wartawan Pos Kupang, Salomo Haba
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pihak PT Angkasa Pura masih menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna menyelidiki penyebab terpentalnya Pesawat Merpati MA 60 saat melakukan landing di Bandara El Tari Kupang, Senin (10/6/2013).
Dari dugaan sementara kemungkinan besar pesawat tersebut melakukan hard landing sehingga terjadi benturan keras saat berada di landasan.
General Manager PT Angkasa Pura, Imam Pramono, yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini, menjelaskan, pesawat Merpati MA 60 tujuan Ngada-Kupang terpeleset di Bandara El Tari sekitar pukul 09.40 Wita. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa namun kondisi pesawat seberat 15 ton ini hancur pada bagian body dan baling-baling.
"Kemungkinan besar terjadi hard landing atau pendaratan keras sehingga peswat sempat terpental dua atau tiga kali di landasan. Pasalnya tidak ada bekas gesekan dilandasan," ungkap Pramono.
Menurut Pramono, penyebabnya belum bisa dipastikan karena kondisi peswat tersebut belum bisa diperiksa dan masih berada di ujung landasan. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk bisa memindahkan pesawat MA60 yang masih berada di ujung landasan.
"Pesawatnya masih di ujung runway dengan kondisi body patah dua. Baling-balingnya juga tercopot sehingga tidak bisa difungsikan," tuturnya.
Pesawat M60 tersebut mengangkut 45 penumpang dewasa dan 1 bayi serta 4 orang crew pesawat Merpati. Dari kondisi kecelakaan ini, hanya satu penumpang yang mengalami luka lecet pada pelipis akibat benturan kaca. Setelah kejadian, para crew pesawat dan penumpang langsung dievakuasi ke rumah sakit. Beruntung tidak terjadi percikan api dalam kejadian tersebut sehingga situasi pesawat seusai kejadian tetap terkendali.