7.000 KK di Cianjur Terancam Terisolir
Sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) di lima desa yang ada di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, terancam terisolir.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) di lima desa yang ada di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, terancam terisolir. Pasalnya Jembatan Cidadap yang menjadi penghubung utama dari enam desa, yakni Moyasari, Neglasari, Karangsari, Nagasari, Bunisari, dan Sukamanah nyaris ambruk.
Pantaun Tribun, pondasi kedua jembatan tersebut mengalami keretakan pada bagian tengahnya. Akibatnya posisi jembatan yang memiliki panjang 12 meter itu tak lagi sejajar dengan jalan yang dihubungkan jembatan tersebut.
Sekretaris Desa Sukamanah, Sudarno, mengatakan, rusaknya jembatan itu memang sudah terjadi sejak delapan tahun yang lalu. "Pembangunan jembatan itu bantuan dari PNPM sebesar Rp 100 juta karena memang masyarakat enam desa di sini membutuhkan jembatan penghubung," kata Sudarno di Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Rabu (15/5/2013).
Dengan menggunakan anggaran sebesar itu, lanjut Sudarno, jembatan cepat menjadi rusak. Jembatan tersebut sudah mengalami keretakan pada bagian pondasi ketika usianya baru enam bulan. Pasalnya berbagai macam kendaraan melewati jembatan yang dibangun dengan bahan material ala kadarnya itu.
"Desa Sukamanah sendiri merupakan penghasil gabah padi terbesar di Kecamatan Agrabinta. Desa ini juga merupakan penghasil gula merah terbesar se-Kabupaten Cianjur. Karena itu banyak mobil angkutan barang keluar masuk desa ini," kata Sudarno.
Rusaknya jembatan yang dibangun pada tahun 2007 itu, kata Sudarno, diperparah dengan kerap meluapnya air di Sungai Cidadap ketika diguyur hujan deras. Derasnya arus sungai itu menggerus bagian pinggir pondasi jembatan.
Dikatakan Sudarno, seharusnya jembatan tersebut memiliki panjang 18 meter agar pondasi jembatan tidak langsung tergerus arus Sungai Cidadap. "Kami berharap pemerintah daerah bisa membantu. Sebab pembangunan jembatan ini juga pernah dijanjikan Bupati Cianjur," kata Sudarno.
Kepala Desa Sukamanah, Rahmat, mengatakan pihak desa sudah melakukan pengajuan bantuan untuk pembangunan Jembatan Cidadap ke berbagai pihak. Akan tetapi hingga kini pemerintah dan pihak lainnya belum memberikan tanggapan positif.
"Padahal jembatan ini merupakan objek vital. Karena itu dulu pada waktu pemilihan bupati Cianjur, jembatan ini dijanjikan akan diperbaiki. Karena waktu kampanye pernah jatuh akibat jembatan itu. Namun sampai sekarang berkunjung saja tidak pernah untuk melihat kondisi terakhir jembatan ini," kata Rahmat.
Kasubag Humas Kecamatan Agrabinta, Haris Bahtiar, mengatakan tidak mengetahui kenapa belum ada bantuan baik dari pemerintah kabupaten dan pemerintah porvinsi terkait jembatan ini. "Jika jembatan tersebut benar-benar ambruk, perekonomian enam desa yang mengandalkan akses jembatan tersebut pasti akan mati," ujarnya.(cis)