Ujian Nasional
UN Ditunda, Disdik Kaltim Jangan Tinggal Diam
sebagai perpanjangan tangan Mendikbud tidak boleh tinggal diam
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Dengan ditundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 di 11 daerah termasuk Kaltim, ini menunjukkan ketidakseriusan dan ketidak profesionalan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian dikatakan Wahyudi, Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unmul kepada tribunkaltim.co.id, Selasa (16/4).
"Hal yang memalukan dan cukup telak, inilah potret pendidikan kita. Kurikulum 2013 yang telah menghabiskan dana triliunan rupiah dan UN yang menghabiskan dana ratusan miliar ternyata tak sebanding dengan mutunya," kata Wahyudi.
Menurutnya, besaran dana yang dianggarkan pemerintah untuk pendidikan belum mampu menjamin mutu pendidikan Indonesia. Hal-hal yang teknis dari hal yang paling kecil seharusnya menurutnya sudah harus dipikirkan dan diantisipasi jauh-jauh hari.
"Penundaan seperti ini bisa ber-efek pada kondisi psikologi yang anak yang dikhawatirkan down dan yang dikhawatirkan lagi adalah tidak maksimalnya siswa saat menjawab soal," katanya.
Disdik Kaltim ataupun disdik kota/kabupaten menurutnya sebagai perpanjangan tangan Mendikbud tidak boleh tinggal diam dan malah ikut-ikutan menyatakan ini kesalahan di pusat. Karena bagaimana pun juga menurutnya, ini adalah tanggung jawab kolektif sebagai instansi yang diamanahkan mengurusi pendidikan.
"Harus ada arahan atau komando dari disdik kaltim ke disdik kota/ kabupaten lalu ke sekolah untuk mengembalikan dan meng up grade mental anak-anak yang disinyalir down akibat penundaan ini. Karena UN adalah momok yang luar biasa menakutkan yang memberikan tekanan mental dan psikologi anak-anak jelang UN tiba," katanya.
Dari kejadian ini, diharapkan menjadi pembelajaran dan evaluasi untuk UN SMP dan SD yang akan dilaksanakan pekan depan.
"Kaltim harus menyiapkan langkah antisipatif dan bila perlu melakukan pressure atau memberikan "shock theraphy" kepada Mendikbud agar kejadian ini tak berulang lagi untuk UN SMP/SD dan bisa tanggap serta serius mengurusi UN," pungkasnya.