Minggu, 5 Oktober 2025

Sudah 216 Warga Samarinda Meninggal karena AIDS

216 orang meninggal karena penyakit tersebut.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Sudah 216 Warga Samarinda Meninggal karena AIDS
AFP/ASIT KUMAR
Wanita Indian berjalan melewati patung panjang 100 kaki pasir pita merah AIDS sebagai bagian dari kampanye kesadaran pada malam Hari AIDS Dunia di Chandrabhaga laut pantai di Konark. Jum at (30/11/2012) Lembaga UNAIDS mengatakan sekitar 2,5 juta orang India yang hidup dengan HIV, banyak dari mereka dikucilkan oleh komunitas mereka. (AFP PHOTO/STR/Asit Kumar)

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede

TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,  - Data pada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Samarinda mencatat bahwa dari tahun 1993 hingga 2013 Februari, sebanyak 2.820 warga Samarinda positif terkena virus HIV serta 882 orang  terkena penyakit AIDS dan 216 orang meninggal karena penyakit tersebut.

Menurut Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail pada acara pembekalan 50 flontir sebaya kerjasama JCI Kaltim dan Yayasan LARAS di Rumah Dinas Wawali, Minggu (14/4), pemkot Samarinda sudah melakukan berbagai terobosan untuk terus menekan angka penyebaran penderita virus HIV / AIDS di kota Tepian, salah satunya melalui  penerbitan Peraturan Walikota  (Perwali) yang akan segera  dilakukan dalam waktu dekat.

Dipaparkan Nusyirwan, poin penting dalam perwali diantaranya penekanan  penggunaan kondom yang wajib untuk dilakukan bagi setiap pengunjung lokalisasi, selain itu juga mengatur pemeriksaan rutin kesehatan bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) setiap 10 hari sekali oleh petugas kesehatan. Penerbitan Perwali tersebut sebagai penguatan dari Peraturan Daerah (Perda) yang sudah terbit lebih dulu.

"Karena  pengaturan penggunaan kondom memang sudah diatur dalam perda, tetapi pada kenyataannya ada saja pelanggan yang berani bayar dua kali lipat kepada PSK apabila saat berhubungan  tidak mengunakan kondom, disini akan kita atur lewat Perwali tadi," kata Nuysirwan.

Tentunya belajar dari kasus tadi, Perwali nanti tidak hanya tertuju pada tempat lokalisasi saja, melainkan tempat hiburan malam  juga menjadi sasaran  sebagai wadah yang rentan terhadap penularan virus HIV.

"Kemungkinan jam buka tutup THM  akan lebih kuat diatur lagi dalam perwali nanti," urainya. Karena untuk menekan angka penyebaran HIV tadi tidak bisa juga serta merta  langsung menutup lokalisasi, melainkan sambungnya harus direncanakan secara matang dengan memikirkan dampak  kedepan dari penutupan tersebut.

"Artinya jangan sampai imbas dari penutupan para pekerjanya malah berkeliaran di jalan, tentu akan menimbulkan resiko yang lebih tinggi lagi dan sulit terkontrol oleh Pemerintah," tegasnya.

Melihat resiko itu, Ia berharap  bagi PSK yang positif terserang HIV agar segera  pensiun lebih dini dari pekerjaannya.  Pemerintah sendiri jelasnya  bersama organisasi dan Yayasan yang peduli terhadap penderita, tentunya siap untuk menampung dalam mencarikan pekerjaan yang layak melalui pemberian modal awal sebagai sumber dana untuk membuka usaha melalui interkoneksi bersama Badan Amil Zakat.

"Karena tujuan kita untuk mengimbangi kota Samarinda agar kedepannya bisa lepas dari penyakit AIDS," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Tags
AIDS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved