Pelabuhan Tanjungadikarto Ditargetkan Selesai Tahun ini
Pembangunan breakwater di pelabuhan Tanjung Adikarto, Glagah, Temon, dipastikan akan dilanjutkan pada tahun ini

TRIBUNNEWS.COM KULONPROGO,- Pembangunan breakwater di pelabuhan Tanjung Adikarto, Glagah, Temon, dipastikan akan dilanjutkan pada tahun ini. Kementrian kelautan dan Perikanan (KKP) telah menganggarkan dana untuk kelanjutan pembangunan tahun ini. Setelah itu, pelabuhan tersebut akan mulai difungsikan.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum terkait pembangunan breakwater. Anggaran sekitar Rp 100 milyar telah disiapkan untuk menyelesaikan pembangunan pemecah gelombang tersebut. Pembangunan pelabuhan selama ini belum bisa diselesaikan karena arusnya terlalu keras. Sehingga, anggaran dari Kementerian PU untuk penyelesaian break water tidak teralokasikan maksimal.
“Pelabuhan ini memang sudah lama kita bangun. Dua tahun ini anggaran PU tidak juga sampai karena ombak di sini masih terlalu besar. Tapi saya sudah ngotot ke PU untuk segera memulai pembangunan breakwater di sini dan tahun ini dilaksanakan. Anggarannya mungkin lebih dari 100 milyar,” kata Sharif saat kunjungan kerja di pelabuhan Tanjung adikarto, Jum’at (15/3/2013).
Dia memastikan, pengerjaan pemecah gelombang itu bisa selesai pada akhir tahun ini dan dilengkapi pembangunan gedung tempat pelelangan ikan (TPI), cold storage, serta infrastruktur pendukung lain.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan break water pelabuhan yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu itu sebesar Rp 300 miliar. Nantinya, pelabuhan tersebut dikatakan Sharif bisa memuat hingga 400 kapal berbobot puluhan gros ton.
“Tahun ini selesai, paling 6-8 bulan juga kelar pembangunannya. Kalau breakwater kelar dan ditambah Tempat Pelelangan Ikan, pelabuhan siap beroperasi. Kapal-kapal besar yang tadinya hanya beberapa dan terpencar, nanti bisa nyandar di sini.,” kata dia.
Keberadaan pelabuhan Tanjung adikarto menurutnya sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkonomian di wilayah DIY, khususnya Kulonprogo. Pihaknya memberi bantuan empat kapal berbobot 30 grosston senilai Rp 1,5 milyar bagi nelayan setempat. Dengan kapal tersebut, para nelayan dikatakannya bisa mencari ikan hingga kawasan Zona Ekonomi Eksklusif di samudera hindia.
“Dengan bantuan empat kapal itu, nelayan bisa meningkatkan kesejahteraan eknominya. Tapi nelayan juga harus tangguh supaya bisa cari ikan sampai samudera hindia dengan kapal itu,” imbuhnya.
Selain bantuan empat kapal, dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan-bantuan lain bagi nelayan Kulonprogo dengan total senilai Rp 4,6 miliar. Diantaranya berupa program bantuan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB), bantuan PUMP perikanan budidaya dan perikanan tangkap, mesin pelet mini, alat pengolah ikan dan kendaraan untuk pemasaran, serta pengembangan desa pesisir tangguh.
Sementara itu, Plt Sekda Kulonprogo, Joko Kushermanto menargetkan pelabuhan bisa mulai beroperasi 2014 mendatang. Sehingga, kapal-kapal nelayan Kulonprogo yang sekarang ada di luar daerah bisa masuk. Pihaknya juga akan segera mengadakan pelatihan bagi para nelayan sehingga memiliki sumber daya yang memadai dan keberadaan pelabuhan mampu dioptimalkan.
"Jadi, ketika pelabuhan resmi beroperasi mereka telah siap dengan SDM yang berkualitas,” katanya. (ing)
Baca Juga :
- ARB Cari Dukungan Ulama dan Seniman Bantul 16 menit lalu
- Hah, 16 KL Ludes dalam Tempo 6 Jam! 58 menit lalu
- Lahan Sawah Produktif di Maros Dijadikan Perumahan 1 jam