Ketika Warga Gotong Royong Tegakkan Pohon Asem Ngarsopuro

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNnews.COM, SOLO - Pohon asem di kawasan Ngarsopuro yang miring akibat terjangan angin kencang pertengahan bulan lalu akhirnya berdiri tegak. Pohon berdiri setelah puluhan pemuda, tukang becak, dan tukang parkir bergotong-royong bersama-sama.

Para pemuda tersebut tergabung dalam From Solo With Love (Wolves), bagian dari Poesepati, sebutan untuk suporter tim Persis Solo. Sekitar pukul 09.00 WIB, mereka tiba di Ngarsopuro sambil membawa tali senar putih.

"Kami lihat di facebook bila pohon asem di Ngarsopuro ada yang doyong dan sampai sekarang masih dibiarkan. Kami pun tergerak untuk menegakkan kembali (pohon),” kata Utfa Saliana Citra Dewi Selasa (12/3/2013).

Pohon yang miring sekitar 50 an derajat ke barat pun mulai ditarik. Tali tadi digunakan untuk menarik pohon asem. Tarikan pertama, Ulta dan kawan-kawan kewalahan karena diluar dugaan pohon ternyata cukup berat. Ia pun mencari bantuan ke tukang becak dan tukang parkir yang ada di sekitar kawasan yang menjadi ruang bermain publik terbuka itu.

"Saya sudah pakai sekuat tenaga, tapi ternyata berat," katanya sambil tertawa.

Setelah bala bantuan datang, para pemuda tadi tak kesulitan menarik pohon. Pohon asem bisa berdiri tegak 90 derajat hanya dengan sekali tarikan.

Sumarsono, tukang becak yang biasa mangkal di kawasan Ngarsopuro mengatakan, kegiatan itu adalah tindak lanjut dari pemindahan lukisan Gesang. Sebelumnya, para tukang telah memindahkan lukisan Gesang yang terhalang pohon asem.

"Belasan pohon asem lainya berdiri tegak merindangi Ngarsopuro, kalau pohon ini masih doyong kan pemandangannya tak bagus," kata pria 49 tahun ini.

Setelah direvitalisasi oleh Jokowi Widodo (Jokowi) mantan Wali Kota Solo, Ngarsopuro menjadi tempat bersantai warga. Pagi, siang, hingga malam, kawasan tersebut selalu ramai karena terdapat sejumlah tempat duduk dan bersebelahan dengan pasar antik Pasar Triwindu.