Tol Surabaya-Mojokerto Gagal Beroperasi Tahun ini
"Hambatan kami hanya pada pembebasan lahan. Kami berharap Pemkab Mojokerto bisa menuntaskan ini," tambah Bambang.

Laporan dari Faiq nuraini wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO - Proyek jalan bebas hambatan di jalur padat Surabaya-Mojokerto terancam gagal beroperasi tahun ini. Pembangunan tol Sumo (Surabaya Mojokerto) saat ini terhambat pembangunannya karena masalah pemebebasan lahan.
Masih ada sejumlah titik proyek yang gagal dibebaskan oleh Pemkab Mojokerto.
Pemkab Mojokerto dinilai tak menjalankan perannya dengan baik atas proyek nasional tersebut. Pemkab yang seharusnya mendapat tugas dan peran untuk komunikasi warga gagal membebaskan sejumlah lahan vital untuk proyek jalan tol sepanjang 36,2 km ini.
Setidaknya masih ada 14 titik lahan yang belum tuntas dibebaskan.
Kondisi ini dikeluhkan PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksana megaproyek tersebut.
"Kami sedang menuntaskan pembangunan. Saat ini sudah sekitar 80 persen pengerjaannya. Tapi pembebasan lahan warga masih terkendala," ucap Bambang Sugiono, perwakilan dari pelaksana proyek jalan tol kepada surya online (tribunnews.com), Selasa (5/3/2013).
Saat ini, pengerjaan tol Sumo itu sudah sampai pada interchange di wilayah Mojokerto. Semula, proyek jalan tol Sumo ini akan rampung sebelum pertengahan tahun ini.
Sekitar Juni, jalan yang paling dinantikan masyarakat itu sudah bisa beroperasi. Namun saat ini masih terkendala pada pemebebasan lahan.
"Hambatan kami hanya pada pembebasan lahan. Kami berharap Pemkab Mojokerto bisa menuntaskan ini," tambah Bambang.
Sebelumnya, pihak pelaksana proyek menyatakan bahwa Juni 2013 nanti, Tol Sumo sudah bisa berfungsi. Jalan bebas hambatan terpanjang di Jatim ini akan melewati wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. Di antara Kecamatan Tarik (Sidoarjo) dan Desa Kecamatan Jetis (Mojokerto).
Sementara itu, Panitia Pembebasan Tanah (P2T) dari Pemkab Mojokerto menyatakan bahwa masalah harga menjadi kendala tersendiri. Tanah persawahan dipasang tarif Rp 85.000 per meter dan tanah kering dengan harga Rp 125.000.