Bea Cukai Jambi Awasi Ekspor Impor
Ditengah kondisi pelabuhan Jambi yang dangkal serta masih belum bergairahnya kegiatan ekspor impor
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ditengah kondisi pelabuhan Jambi yang dangkal serta masih belum bergairahnya kegiatan ekspor impor, Bea Cukai Jambi mengaku tetap mewaspadai upaya kegiatan penyelundupan yang dilakukan sejumlah oknum di perairan Jambi.
Kepala Sub Direktorat Humas Bea Cukai Haryo Limanseto mengakui lesunya kegiatan ekspor impor di Jambi disebabkan beberapa hal. Diantaranya keengganan perusahaan pelayaran pemilik kontainer menerima pesanan untuk membawa barang-barang mereka dari dan ke Jambi.
"Selain jumlahnya barang yang ekspor terbatas, para pengusaha kontainer enggan menerima 'job' dari Jambi, karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan, katanya dalam rilisnya kepada Tribun, Sabtu (2/3/2013).
Menurut Haryo, sepinya aktifitas ekspor-impor di Jambi, terjadi karena banyak faktor diantaranya sedikitnya jumlah importir, kurangnya perusahaan pelayaran yang beroperasi, terbatasnya pasokan kontainer kosong, jarak yang jauh dari ambang luar, serta pendangkalan sungai yang membuat kapal besar tidak bisa masuk ke Pelabuhan Talang Duku.
"Untuk itu, saya jamin jajaran Bea Cukai tidak pernah lalai dan berhenti melakukan pengawasan. Keterbatasan personil bukan menjadi alasan Bea Cukai untuk tidak melakukan pengawasan. Kalaupun sampai saat ini mungkin masih ada barang ilegal yg masuk melalui jalur tikus, tetapi jumlah dan intensitasnya makin berkurang," tegas Haryo.
Pernyataan Haryo ini merupakan bantahan jika disebut Bea Cukai melakukan pembiaran terhadap upaya penyelundupan di Jambi.
Upaya pemberantasan hingga hilang sama sekali bukan pekerjaan yang mudah memang. Apalagi jika ada faktor impor minded dari masyarakat, sehingga barang impor seperti baju bekas dari negeri jiran disukai masyarakat.