Mahfud MD : Persilakan Operasi Militer di Papua
“Pemerintah harus lakukan operasi keamanan secara ketat,” katanya

Laporan dari Irwan syairwan wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, meminta pemerintah untuk mengambil tindakan keamanan pasca penembakan delapan anggota TNI di wilayah Sinai, Kamis (21/2/2013) lalu.
Hal ini ditegaskan Mahfud saat menghadiri Rapat Kerja Wilayah III 2013 Gerakan Pemuda Ansor di Sun Hotel, Sidoarjo, Sabtu (23/2/2013).
“Pemerintah harus lakukan operasi keamanan secara ketat,” katanya kepada Surya Online (tribunnews group)
Mengenai wacana melakukan operasi militer di Papua, Mahfud mempercayakannya kepada pemerintah.
“Saya pribadi tidak punya data militer apa-apa, jadi terserah pemerintah, TNI, dan Polri. Kalau pemerintah punya data intelejen lain, silakan saja,” sambungnya.
Meski begitu, jika operasi itu jadi dilakukan, Mahfud menggarisbawahi agar tidak dilakukan secara besar-besaran. Melakukan operasi militer besar, lanjutnya, hanya akan membuat pemerintah terlihat panik.
“Gerakan itu tidak terlalu penting untuk dihadapi secara besar-besaran. Cukup tindakan pengamanan reguler saja,” pungkasnya.
Kasus penembakan delapan anggota TNI ini menewaskan seorang prajurit asal Desa Pagerwojo, Sidoarjo, Sertu M Udin.
Sertu Udin bersama rekan-rekannya tertembak di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak, Kamis (21/2/2013) lalu ketika akan mengambil alat komunikasi yang dikirim ke landasan pesawat perintis Sinai.