Jumat, 3 Oktober 2025

Imigran Sri Lanka yang Terdampar di Nusakambangan Meninggal di Yogya

Satu orang imigran Sri Lanka yang menderita sakit kritis dan dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta, akhirnya meninggal dunia, Rabu (13/2/2013) malam.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-inlihat foto Imigran Sri Lanka yang Terdampar di Nusakambangan Meninggal di Yogya
IST
RS Panti Rapih

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOKERTO - Satu orang imigran Sri Lanka yang menderita sakit kritis dan dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta, akhirnya meninggal dunia, Rabu (13/2/2013) malam.

Pasien tersebut Sithy Safeekaabdul Jabar (30), dirujuk pada Kamis (7/2/2013) dari RSUD Cilacap. Satu orang lainnya, Ahmad Rispiyan, suami Sithy Safeekaabdul Jabar, yang semula menemani istrinya turut dirawat karena juga mengalami sakit.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap Edi Rohaedi, mengatakan imigran meninggal karena sakit pembengkangan saluran pernafasan.

"Semalam meninggal dunia. Sakitnya tak kunjung sembuh karena seluran pernafasan atau paru-parunya bengkak. Sepertinya karena kedinginan terombang-ambing di laut," kata Edi dihubungi Tribun Jogja di Cilacap, Kamis pagi.

Sebelumnya, Shity dirawat di RSUD Cilacap sejak kapal imigran ditemukan terdampar, Senin (28/1/2013) malam. Ia dirawat bersama anaknya, Ahamed Fatheen (4) yang ditemui sang bapak, Ahmad Raspiyan. Keduanya ditemani seorang ipar kemudian turut berangkat ke RS Panti Rapih menemani selama Sithy dirawat.

"Ahmad Raspiyan justru kemudian sakit dan dirawat. Dengan demikian, saat ini ada tiga imigran di Panti Rapih," kata Edi. Ia menambahkan, pengurusan jenazah Shity akan dikoordinasikan bersama perwakilan Internation Organisation for Migration (IOM).

Ditanya soal rencana pemindahan 18 imigran yang berada di penampungan, Edi mengatakan sore ini akan dilakukan pemindahan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Rencananya, mereka akan diangkut menggunakan bus.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal kayu yang mengangkut 25 imigran dari Baticalloa, Sri Lanka mengalami kecelakaan laut di perairan selatan Pulau Nusakambangan dalam perjalanan menuju Pulau Kokos, Australia. Mereka berangkat dari Sri Lanka pada 22 November 2012 untuk mencari suaka politik.

Malang, mesin kapal mereka mati. Para penumpang juga kehabisan bekal, sehingga harus menahan lapar sekitar 15 hari. Saat ditemukan terdampar, Senin (28/1/2013), petugas mendapati dua jenazah imigran dan 22 orang lainnya dalam kondisi kurus dan lemah. Satu imigran hilang karena menceburkan ke laut.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved