Puluhan Kepala Sekolah SD di Probolinggo Dicopot
Lagi-lagi, bersih-bersih yang dilakukan tersebut juga mulai dikaitkan dengan pasca coblosan pilkada 8 November lalu
Laporan dari Atiqalirahbini wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,PROBOLINGGO - Puluhan kepala sekolah dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dicopot oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo.
Pencopotan itu dilakukan bertahap. Pada tahap pertama, sedikitnya 15 kepala sekolah dicopot. Lalu disusul sedikitnya 10 kepala sekolah yang dicopot dari posisi kepala sekolah.
Lagi-lagi, bersih-bersih yang dilakukan tersebut juga mulai dikaitkan dengan pasca coblosan pilkada 8 November lalu.
Mereka dianggap telah berkhianat dengan ikut terlibat aktif mengampanyekan pasangan calon bupati dan wakil bupati, yang menjadi kompetitor dari pasangan cabup Hj Tantri Hasan Aminuddin-Timbul Prihanjoko disingkat HATI.
"Itu sangat nampak sekali. PNS kan tidak boleh berpolitik. Untung saja, masih dimutasi, tidak dinonaktifkan," ujar Ketua DPRD H Ahmad Badawi menanggapi pencopotan kepala sekolah tersebut.
Kabid TK SD Diknas Hamzah kepada Surya Kamis (7/2/2013) mengaku, posisi kepala sekolah bukan jabatan, melainkan sebatas tugas tambahan.
"Itu tidak ada eselonnya, sehingga bukan posisi jabatan. Sewaktu-waktu, bisa dibebastugaskan dari tugas tambahan tersebut, tergantung BKD," katanya.
Kepala BKD Sigit ketika dikonfirmasi mengaku, mutasi yang dilakukan sudah melalui proses pertimbangan jabatan dan kepangkatan.
"Itu sudah sesuai dengan kebijakan bupati. Tapi, sudah sesuai dengan mekanisme kepegawaian," tandasnya.