Pemilihan Gubernur Jabar
Gubernur Baru Harus Paham Ekonomi
Meski Jabar merupakan provinsi yang menjadi barometer perekonomian nasional, dan pertumbuhan ekonomi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski Jabar merupakan provinsi yang menjadi barometer perekonomian nasional, dan pertumbuhan ekonomi di Tatar Pasundan pada tahun lalu tergolong yang tertinggi di republik ini, yaitu sekitar 6,3 persen, pertumbuhan ini dinilai belum berkualitas.
Kurang berkualitasnya pertumbuhan ekonomi Jabar itu, menurut Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal Soetisno, pada sela-sela Rapat Koordinasi Kadin Indonesia di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka Bandung, Minggu (3/2/2013), terlihat pada belum adanya pemerataan ekonomi di berbagai daerah.
Begitu pula dalam hal penetapan upah minimum kota-kabupaten (UMK) yang menjadi anomali. Efek kenaikan UMK yang besar, tuturnya, menjadi hambatan bagi para pelaku usaha, utamanya yang bergerak pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Termasuk dalam hal penumbuhan kewirausahawan baru yang masih belum optimal," ucap Agung.
Karenanya, tegas dia, pada masa mendatang, Jabar butuh figur dan sosok pemimpin yang benar-benar memahami perekonomian. Selain itu, tambahnya, harus punya visi, misi, dan strategi pengembangan ekonomi, termasuk pemberdayaan ekonomi lokal.(Tribun Jabar/Erwin)
Baca juga:
- PDIP akan Tunjuk Ganjar atau Rustriningsih?
- Aher dan Deddy Makin Solid Meski PKS Dirundung Masalah
- Duda Umur 90 Tahun Dipolisikan karena Hamili Perempuan Muda