Kerusuhan Sumbawa
Rusuh Sumbawa, Peran Intelijen Harus Diperkuat
Ketua DPR Marzuki Alie meminta kepolisian segera melakukan tindakan atas kerusuhan yang terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie meminta kepolisian segera melakukan tindakan atas kerusuhan yang terjadi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bila dibiarkan maka kerugian yang ditimbulkan akan semakin besar.
"Ada persoalan-persoalan yang selalu terjadi, konflik horizontal terus terang membuat miris kenapa hal ini selalu saja terjadi. Artinya peran tokoh masyarakat, tokoh agama, kelihatannya sudah mulai tidak banyak didengar sehingga terjadi konflik," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Sementara anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta peran intelijen diperkuat. Menurut Politisi Golkar itu, Polri dan TNI sebenarnya sudah memiliki peta-peta rawan kerusuhan. "Ini juga harus dievaluasi oleh intelijen mereka," ujarnya.
Menurut Bambang, pihak keamanan tidak pernah mau belajar dari peristiwa yang sudah pernah terjadi. "Sumbawa dan Medan kan bukan hal yang barum. Peran intelejen musti diperkuat, penanganan juga musti harus dipercepat," tuturnya.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi Pulau Sumbawa, Kecamatan Buer Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pemicunya diakibatkan tewasnya seorang wanita akibat kecelakaan lalu lintas, Sabtu (19/1/2013) malam.
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Sukartman Hussein menjelaskan bahwa pada pukul 23.00 WIT, sepasang kekasih yang menunggangi sepeda motor terlibat kecelakaan.
"Yang jelas pemicunya kecelakan out of control pada malam minggu sekitar pukul 23.00 WIT ada kecelakaan, dua orang naik motor kecelakaan, kemudian pacar korban meninggal," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Selasa (22/1/2013).