Orang Tua Minta Penangguhan Tahanan
Orang tua ketujuh bocah pelaku pembobolan sebuah rumah mewah menunjuk dua pengacara dari sebuah lembaga bantuan hukum
* Pelajar Kaget Dirazia Polisi di Warnet
TRIBUNNEWS.COM CILEUNYI, - Orang tua ketujuh bocah pelaku pembobolan sebuah rumah mewah menunjuk dua pengacara dari sebuah lembaga bantuan hukum. Pengacara yang ditunjuk itu memohon ada penangguhan penahanan.
"Alasannya, ketujuh bocah ini masih di bawah umur dan masih sekolah," ujar Kanitrekrim Polsek Cileunyi, AKP Wahyu Agung, ketika ditemui di Markas Polsek Cileunyi, Senin (21/1/2013).
Namun, kata Wahyu, proses penyidikan tetap berjalan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan Anak (Bapas) terkait dengan usia ketujuh bocah yang masih di bawah umur itu. "Sampai saat ini ketujuh bocah ini masih ada di sel," ujar Wahyu.
Ketujuh bocah yang masih berusia 12-15 tahun ini tertangkap tangan ketika membobol sebuah rumah mewah di Perumahan Vila Bandung Indah Blok A 1 No 9, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (17/1) sekitar pukul 20.00. Rumah mewah itu hanya dihuni seorang penunggu lantaran pemiliknya berada di Jakarta.
Ketujuh bocah itu adalah A (14), R (13), Y (15), F (12), J (13), C (13), dan An (13). Mereka pun masih tercatat sebagai siswa sekolah menengah pertama (SMP) kelas 1, 2, dan 3 di wilayah Cileunyi.
Kemarin, jajaran Polsek Cileunyi merazia sejumlah warnet yang menyediakan game online di Jalan Raya Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Hal itu dilakukan untuk menekan tindak kejahatan akibat kecanduan bermain game online seperti yang melibatkan tujuh bocah usia SMP pembobol rumah mewah.
Dari razia yang dilakukan di sejumlah tempat, belasan pelajar kedapatan membolos sekolah. Belasan siswa yang terjaring mulai pelajar SD sampai SMA. Bahkan beberapa pelajar masih menggunakan lengkap pakaian sekolahnya.
"Para pelajar ini kami data dan kami panggil orang tuanya," ujar Wakil Kepala Polsek Cileunyi, AKP Heru Sutrisno, kepada wartawan di Mapolsek Cileunyi, Senin (21/1/2013).
Satu di antara pelajar yang terjaring kedapatan membawa senjata tajam ketika tasnya digeledah. Namun ia sempat mengelak dengan menyebutkan senjata tajam tersebut bukan miliknya.
"Senjata tajamnya jenis samurai. Dan pelajar yang membawa senjata ini kami amankan untuk dimintai keterangan" ujarnya. Adapun pembawa samurai itu berinisial SP (16).
Berdasarkan pantauan Tribun, belasan pelajar yang asyik bermain game di sejumlah warnet di Jalan Raya Cinunuk kelabakan begitu polisi datang. Razia di jam sekolah itu dipimpin langsung Wakapolsek Cileunyi AKP Heru Sutrisno dan Kanit Reskrim AKP Wahyu Agung.
Razia ini pun sempat mengundang perhatian warga. Bahkan masyarakat heran dengan razia tersebut karena jarang-jarang razia pelajar dilakukan di warnet game online.
Awasi Anak
Kapolres Bandung AKBP Ahmad Kemas Yamin merasa prihatin atas kasus tujuh bocah yang nekat membobol sebuah rumah mewah. Ia pun menginstruksikan kepada segenap jajarannya untuk merazia warnet game online.