Senin, 6 Oktober 2025

Rela Mati Suri Demi Tambah Karisma (2)

Beberapa panca indra PY kembali berfungsi setelah lelaki yang dia sebut 'orang itu' memukul kembali tengkuknya.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Rela Mati Suri Demi Tambah Karisma (2)
net
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bagaimana proses mendapatkan Ilmu Pelindung Kehidupan? Seorang yang pernah menjadi murid menuturkan pengalamannya kepada Tribun Sumsel (grup Tribunnews.com).

"Aliran darah ke otak terasa berhenti, penglihatan gelap, dan indra penciuman tak berfungsi. Kejadian itu berlangsung sekitar lima detik usai orang itu memegang tengkuk saya," tutur seorang pria berinisial PY kepada Tribun Sumsel, Jumat (4/1/2013).. Pria berusia 29 tahun itu adalah seorang karyawan swasta,

Beberapa panca indra PY kembali berfungsi setelah lelaki yang dia sebut 'orang itu' memukul kembali tengkuknya. Warga Bandar Lampung itu terasa seperti terbangun dari tidur dan tubuh seperti kesemutan. Peristiwa menegangkan itu terjadi di kediamannya, Rabu (2/1/2013) malam.

Orang yang memukul tengkuknya itu berinisial DW, datang bertamu bersama temannya yang bekerja sebagai staf ahli DPRD di satu kabupaten di Lampung.

Kedua tamu tersebut mengawali obrolan malam itu dengan memperkenalkan jati diri mereka. Keduanya mengaku anggota Pelindung Kehidupan yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

DW juga mengaku bisa membantu menghindari ancaman dan perbuatan jahat manusia, terhindar dari perlakuan makhluk halus, menghilangkan kesengsaraan, dan mendatangkan kemakmuran.

Orang yang mau mendapatkan kemampuan itu cukup yakin dan menunjukkan pengorbanannya. Kemampuan itu dijelaskan sebagai hak semua orang. Namun, tidak semua orang mau berkorban untuk mendapatkan hak tersebut.

Pengorbanan itu berupa pemberian uang sebagai mahar. Besaran uang berbeda untuk setiap orang. Cucu Tajir dan Anak Tajir (tingkatan keanggotaan, Red) akan menentukan besaran mahar dengan menelaah nama yang bersangkutan dan nama orangtuanya.

"Katanya ditelaah secara gaib. Uang pengorbanan itu akan diserahkan sebagai maskawin. Nanti ada prosesi serah terima hak mirip acara akad nikah," tutur PY.

Untuk meyakinkannya, kedua anggota Pelindung Kehidupan itu menyarankan PY untuk direfresh otaknya. Saat itulah PY bersama kakak dan seorang temannya yang kebetulan ada di rumah sempat tak sadarkan diri sekitar lima detik.

"Saya mau saja, sebab seorang tamu itu adalah teman. Kebetulan di rumah malam itu saya ditemani kakak dan seorang teman. Jadi kami bertiga direfresh otak, tetapi tidak banyak perbedaan yang dirasa. Hanya sempat tak sadarkan diri sekitar lima detik," lanjut PY.

Penasaran dengan pernyataan kedua tamu itu, PY melanjutkan obrolan. Ia meminta nyeri otot kakinya disebuhkan. Belum lama meminta bantuan penyembuhan, DW menegaskan bahwa nyeri otot itu telah hilang. Dijelaskan anggota Pelindung Kehidupan itu, bahwa untuk menyembuhkan penyakit seseorang tak perlu banyak ritual.

DW malam itu datang memakai kemeja hitam lengan panjang yang dilipat. Menggunakan celana jins dan sepatu kulit. Tak menunjukkan ciri orang yang mencurigakan. Namun, tamu itu memakai kalung yang menandakan anggota Pelindung Kehidupan. Dia mengajarkan cara berdoa yang baik.

Nyeri otot yang kambuh-kambuhan memang tak lagi terasa sakit. Namun, PY belum tahu berapa mahar pengorbanan yang harus diserahkan untuk menjadi memiliki hak ilmu pelindung kehidupan. Sampai sekarang, Ia masih menunggu DW mengonfirmasi besaran uang pengorbanan itu.

Dari kedua tamunya itu, PY mendapat cerita bahwa, pemilik pertama ilmu pelindung kehidupan yang berada di Baturaja itu mendapatkan semua kemampuan itu saat berada di kebun di satu desa yang ada di Lampung.

Guru PK di Baturaja, Nain, mempromosikan PK di blog. Dari blog itu diketahui bahwa Ilmu Pelindung Kehidupan ternyata dimiliki oleh orang-orang yang mengeyam pendidikan tinggi. Selain teman PY yang bekerja sebagai staf ahli DPRD di satu kabupaten, ada juga dokter, pedagang, dan pegawai perusahaan. Berita sebelumnya, baca di Sini.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved