Senin, 6 Oktober 2025

Kandidat Pemilukada Berburu Kesaktian (1)

Elektabilitas dan uang berlimpah dirasa belum cukup untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pemilukada).

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Kandidat Pemilukada Berburu Kesaktian (1)
net
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Elektabilitas dan uang berlimpah dirasa belum cukup untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pemilukada). Sejumlah kandidat berburu ilmu Pelindung Kehidupan untuk meningkatkan karisma dan melindungi diri. Sebagai pengganti, mereka harus membayar mas kawin berupa uang. Bukan hanya itu, mereka pun mesti rela dibuat mati suri.

Informasi perihal ilmu pelindung kehidupan itu semula diungkap anggota blackberry messenger Tribun Sumsel (grup Tribunnews.com). Informasi itu lalu ditelusuri. Hasilnya, Tribun berhasil menjalin komunikasi dengan seorang murid ilmu pelindung kehidupan di Baturaja.

Sebut saja nama sang Guru dengan Nain. Saat berbincang di Minggu malam (6/1/2013), Nain merupakan kandidat Pemilukada di Sumsel. Ia mengaku, semenjak berguru ilmu pelindung kehidupan, dirinya tak merasa canggung berbicara di hadapan masyarakat banyak.

"Betul. Manfaat yang diperoleh bisa menambah kekuatan kharisma dan kemampuan berbicara di depan umum," katanya.

Nain mengaku memiliki Guru Besar yang juga bermukim di Baturaja. Dia tak mau tempat ia belajar ilmu kehiduapan disebut perguruan, paguyuban, organisasi, agama, apalagi aliran sesat. Meski berbau klenik, penelusuran Tribun, pelindung kehidupan sudah menggejala di Lampung dan Sumsel. Untuk wilayah Sumsel pusatnya di Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU.

Ia menegaskan, ilmu pelindung kehidupan ini tidak disamakan dengan agama. Tidak menggunakan mahluk halus, dan tanpa latihan. Orang yang telah menyerahkan pengorbanan langsung mendapatkan ilmu pelindung kehidupan. Namun diingatkannya, ilmu itu tidak bisa diterapkan untuk kegiatan jahat.

"Sebenarnya doa ilmu pelindung kehidupan harus seiring dengan kekuatan dan usaha orang itu. Ilmu ini bukan gaib, tetapi doa yang ditujukan ke Yang Maha Kuasa," ucap Nain.

Tribun lalu minta disebutkan berapa besaran uang pengorbanan yang harus diserahkan. Nain tak bisa memastikan sebelum disebutkan nama lengkap, nama orangtua, usia, dan alamat tempat tinggal.

"Sudah banyak yang tanya, tetapi setelah disebutkan jumlah uang pengorbanan malah membatalkan. Ada yang dari Padang, Bengkulu, Lampung, dan Kalimantan. Sebaiknya pikir-pikir dulu. Harus yakin benar," ucapnya. Nain memiliki Guru Besar, tetapi dia masih enggan mengenalkan. Ikuti berita selanjutnya, Rela Mati Suri Demi Tambah Karisma

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved