Senin, 6 Oktober 2025

Terdakwa Kasus Sampang Minta Maaf ke Ibunya

"Saya yakin itu suara Rois, karena dia anak saya, jadi saya sangat mengenal suaranya,"katanya.

zoom-inlihat foto Terdakwa Kasus Sampang Minta Maaf ke Ibunya
AFP/STR
Beberapa anggota pasukan keamanan bersenjata lengkap mengawal sejumlah warga menuju ke tempat pengungsian menyusul terjadinya kerusuhan di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/8/2012). Dua orang tewas, puluhan luka-luka, beberapa rumah hangus dibakar, dan ratusan warga pengikut Syiah terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut. AFP PHOTO

Laporan dari Musahadah wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Rois Al Hukama, terdakwa kerusuhan SARA di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Omben, Sampang meminta maaf secara terbuka kepada Ummah, ibunya saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (2/12).
Permintaan maaf Rois ini menjadi pemandangan menarik, karena selama ini dia terkenal berseberangan dengan ibunya. Ummah lebih dekat dengan anak keduanya, Tajul Muluk, tokoh Syiah yang rumahnya ludes terbakar.

Sebelum meminta maaf, ketua majelis hakim Ainur Rofik lebih dulu bertanya ke Ummah apakah dia mau memaafkan anak ketiganya ini. Dijawab Ummah bersedia.
Dan sebelum menemui ibunya di depan persidangan, Rois lebih dulu mengucapkan kalimat dalam bahasa madura yang artinya permintaan maafnya ini tidak ada kaitannya dengan perkaranya. Dia meminta maaf karena merasa bersalah telah merepotkan ibunya untuk datang ke PN Surabayan bersaksi terkait perkara ini.

Setelah itu, Rois langsung menyalami tangan dan merangkul ibunya.
Kejadian ini membuat pengunjung sidang yang kebanyakan warga madura berdiri dan mengambil kamera ponselnya untuk mengabadikan momen itu.

Beberapa diantara mereka berteriak meminta Rois mencium kaki ibunya.
Namun permintaan itu tidak dituruti Rois. "Sudah cukup pak hakim,"katanya saat ditanya hakim apakah dia akan mengulangi permohonan maafnya lagi.

Permohonan maaf ini seolah menjadi antiklimaks dalam persidangan tersebut. Karena beberapa menit sebelumnya dalam kesaksiannya Ummah cenderung memojokkan Rois.
Ummah mengakui bahwa sebelum kerusuhan itu terjadi, dia mendengar Rois berbicara di pengeras suara, mengajak warga umat sunni untuk berkumpul di rumah tajul Muluk.

"Saya yakin itu suara Rois, karena dia anak saya, jadi saya sangat mengenal suaranya,"katanya.

Ummah juga mengakui saat kejadian Rois berada di lokasi bersama dengan para penganut sunni.

Namun kesaksian itu dibantah Rois. Di persidangan dia bahkan mengatakan bahwa ibunya berbohong.

Dia tetap bersikukuh tidak pernah berbicara di pengeras suara sesaat sebelum kerusuhan terjadi. Dan dia tidak ikut dalam rombongan massa yang menggeruduk rumah Tajul Muluk. "Permohonan maaf itu itu bukan berarti klien saya mengakui salah karena kenyataannya dia tidak pernah terlibat dalam kerusuhan itu. Permohonan maaf itu karena hubungan ibu dan anak,"kata Hidayat, kuasa hukum Rois.

Seperti diketahui, kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa dan rumah Tajul Muluk dan keliuarganya ludes terbakar itu diduga berawal dari permasalahan keluarga antara dua anak Ummah yakni Tajul Muluk dan Rois.
Tajul Muluk yang menganut aliran syiah ini. Sering berbeda pendapat dengan Rois, adiknya.

Dan perbedaan pendapat inilah yang diduga menjadi pemicu kerusuhan tersebut.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved