Guru Protes Tunjangan Dikelola PGRI
menyampaikan keberatan jika pengelolaan tunjangan daerah (Tunda) guru honorer diberikan kepada PGRI.
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Ratusan guru honorer mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (31/12/2012). Para guru honorer mendatangi gedung wakil rakyat menyampaikan keberatan jika pengelolaan tunjangan daerah (Tunda) guru honorer diberikan kepada PGRI.
Pasalnya, PGRI kerap memotong Tunda guru honorer. Salah seorang guru honorer Budiarti, mengatakan, potongan yang dilakukan PGRI bervariasi dengan besaran antara Rp 25 ribu sampai Rp 150 ribu. "Kami mendapatkan Tunda setiap tiga bulan sekali sebesar Rp 649 ribu," ujar
Budiarti.
Ia mengatakan, Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) tidak disetujui mengelola Tunda karena baru memiliki izin pendirian dua tahun.
Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan mengatakan, kepengurusan FKGH atas pengelolaan Tunda belum bisa karena menurut Permendagri, yang harus mengelolanya adalah yayasan yang sudah berdiri minimal tiga tahun. Sementara FKGH baru berdiri dua tahun.
Pengelolaan tunda guru honorer tahun ini diserahkan ke komite sekolah dan diharapkan tidak ada lagi pungutan seperti yang dilakukan PGRI.
"Kita wanti-wanti ke komite sekolah jangan sampai ada pemotongan," ujarnya.
Erwan mengatakan, tunda untuk guru honorer ada peningkatan semula tahun 2012 sebesar Rp 50 miliar dan tahun 2013 menjadi Rp 62 miliar. (*
Baca Juga :
- Ratusan Wisatawan Antri di Pelabuhan Ulee Lheu 5 menit lalu
- Hanya Sulsel Mampu Biayai 100 Doktor Tiap Tahun 6 menit lalu