Pengusaha Mie Basah Mengaku Merugi
Dampak pemberitaan temuan mie basah berformalin belakangan ini mengakibatkan sejumlah pengusaha mie basah di Bantul mengeluh

Waljito Akan Kirim Surat Protes Ke BPOM DIY dan Jawa Tengah
TRIBUNNEWS.COM BANTUL, – Dampak pemberitaan temuan mie basah berformalin belakangan ini mengakibatkan sejumlah pengusaha mie basah di Bantul mengeluh, akibat omzet penjualan mie terus menurun.
Menurut sejumlah pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mie Basah DIY dan Jawa Tengah (Apmie Jaya), keadaan ini diperparah dengan pernyataan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, yang menghimbau agar masyarakat tak lagi mengkonsumsi mie basah.
"Rata-rata penjualan turun sekitar 40-50%. Bila terus begini, imbasnya sebagian pengusaha mie basah akan bangkrut. Kami terus terang sangat menyayangkan pernyataan BPOM Semarang yang tak bijak," ujar Sekjen Apmie Jaya, Waljito, Senin (24/12/2012).
Waljito dan para pengusaha mie yang tak menggunakan formalin berencana melayangkan surat tuntutan permintaan maaf sekaligus klarifikasi yang ditujukan kepada BPOM Jawa Tengah.
"Kami akan tulis surat tuntutan ke BPOM Jawa Tengah. Isinya harus mengklarifikasi pernyataan yang merugikan kami tersebut dan meminta maaf pada kami," ungkapnya.
Ia menambahkan, paguyuban Apmie Jaya selalu menekankan agar seluruh anggotanya tak menggunakan zat-zat kimia, seperti formalin, boraks hingga pewarna rodamin sebagai campuran dalam mie basah.
Hal itu dilakukan agar mie basah yang diproduksi Apmie Jaya sehat, dan tak membahayakan konsumen.
"Sejak bediri pada tahun 2006 silam, kami selalu tekankan pada anggota untuk membuat mie yang sehat,"tandasnya.
Bahkan, pihak Apmie Jaya juga tak segan melaporkan kepada BPOM terhadap anggotanya yang terindikasi memproduksi mie berformalin maupun yang dicampur dengan zat-zat kimia berbahaya lainnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus mie berformalin kembali mencuat setelah Suharyanto, seorang pengusaha mie basah di Desa Kemirirejo Magelang diamankan petugas gabungan dari BPOM Jawa Tengah, Polda Jawa Tengah, serta Departemen Perindustrian dan Perdagangan Semarang.
Ia kedapatan memproduksi mie basah yang mengadung formalin di pabrik pembuatan mie yang terletak di Desa Kemirirejo Magelang beberapa waktu lalu.
Bersamaan dengan kasus tersebut, kemudian muncul himbauan kepada masyarakat untuk tidak memasak mie rebus, maupun mie goreng dengan mie basah oleh Kepala BPOM Semarang, Supriyanto Utomo.(yud)
FC: Salah seorang produsen mie basah di Dusun Karangnongko, Panggungharjo, Sewon, Bantul, tetap berproduksi meski omzet penjualan terus menurun, Senin (24/12/2012).
Baca Juga :
- Jalan Pintas ke Wisata Gunung Kawi Longsor 4 menit lalu
- Penumpang Domestik Dominasi Bandara Juanda 11 menit lalu
- Rutan Solo Beri Remisi 14 Napi 13 menit lalu