Pemilihan Gubernur Sulsel
150 Jurkam Sayang Diberikan Pembekalan
Sedikitnya 150 yang menjadi Juru kampanye (jurkam) Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) baik tingkat kabupaten/kota maupun

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, -- Sedikitnya 150 yang menjadi Juru kampanye (jurkam) Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi akan mengikuti Training Of Trainer (TOT) atau pembekalan jelang pelaksanaan masa kampanye 5-18 Januari mendatang.
"Yang pasti semua yang ditunjuk sebagai Jurkam baik jurkam kabupaten maupun provinsi tetap akan kami berikan pembekalan," kata Pengendali Kapal Induk Haris Yasin Limpo dalam keterangan persnya kepada wartawan, Senin (24/12/2012).
Menurutnya, pembekalan bagi para jurkam dilakukan sebagai bahan pemberian pengarahan serta pemahamam terkait bagaimana tata cara dalam menyampaikan pesan tiap kandidat agar pesan tersebut bisa diserap oleh masyakarat luas.
Adapun para jurkam yang bakal mengikuti pembekalaan adalah para ketua dan wakil-wakil ketua pemanangan dari kapal Induk, ketua-ketua partai politik (parpol) pengusung, dan juga tokoh masyarakat.
Kegiatan ini, kata Haris digelar selama satu hari penuh di salah satu hotel di Makassar, tepatnya 27 Desember mendatang.
Adik kandung Gubernur Sulsel ini mengatakan, soal teknis dilapangan nantinya, jumlah jurkam yang akan diturunkan ditiap kabupaten/kota, mendampingi calon petahana nantinyua berjumlah 5-8 orang. Baik ketua parpol pengusung maupun para tokoh masyarakat.
Sebelumnya, Syahrul mengatakan, untuk pelaksanaan kampanye nantinya, pihaknya akan lebih mengutamakan kampanye dialogis ketimbang kampanye metode monoligs atau kampanye terbuka.
Metode kampanye dialogis tersebut, menurutnya dinilai afektif, karena hal-hal yang disampaikan bisa langsung diserap serta dipahami oleh masyarakat. "Dan hal ini sudah kami koordinasikan dengan para tim kampanye khususnya dari Partai Golkar," kata calon incumbent Gubernur Sulsel ini.
Haris yang juga legislator DPRD Makassar, mengatakan, dari 150 jurkam yang dilibatkan, 15 jurkam diantaranya para mantan Bupati dan Walikota serta empat mantan Gubernur Sulsel.
"Dan semuanya sudah fix menjadi jurkam," ujar Haris mengaku mereka yang akan jadi pemateri dalam pembekalan atau TOT adalah Syahrul dan Imam Mujahidin yang juga dosen Fisip Unhas.
Ditanya menyangkut soal strategi khusus dan yang menjadi area kampanye terbesar Sayang jilid 2 nantinya, menurut Haris hal tersebut belum bisa dipublis karena sudah masuk dalam teknis dan hal itu menjadi rahasia agar pada kandidat lain tidak mengetahui pergerakan Sayang jilid 2.
Pengamat Politik Unhas Adi Suriadi Culla yang dikonfirmasi terpisah, momentum kampanye menjadi ajang pertarungan tiga pasangan calon di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Pelaksanaan kampanye dijadikan kandidat sebagai wadah untuk menggalangan dukungan serta suara sebelum memasuki masa pemungutan suara 22 Januari mendatang.
"Momentum kampanye merupakan ajang "pertempuran" tiga calon pemimpin yang akan menakhodai Sulsel lima tahun kedepan," kata Adi kepada Tribun.
Menurutnya, momentum kampanye yang telah dijadwalkan pihak penyelenggaran pemilu atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berlangsung selama 14 hari. Mulai 5-18 Januari mendatang.
Merupakan wadah untuk mengetahui peta kekuatan lawan dari tiga calon yang maju di pilgub Sulsel serta sejauhmana langkah-langkah strategi lawan dalam mendongkrak dan menggalangan suara dukungan jelang memasuki masa pencoblosan.
Sehingga untuk meraih simpatisan masyarakat serta dukungan penuh para calon harus memanfaatkan momentum tersebut secara maksimal dan seefesien mungkin.
Selain ajang pertarungan "kekuatan" kandidat, pelaksanaan kampanye juga merupakan arena pertarungan para punggawa pimpinan partai politik (parpol). "Karena yang hadir di pelaksanaan kampanye, sebagian besar merupakan dedenkot parpol pengusung masing-masing pasangan calon," ungkapnya.
Untuk memanfaatkan kerja-kerja tim para pasangan calon untuk memenangkan jagoannya nanti, kata Ketua Jurusan Ilmu HI Unhas, harus membuat akselerasi serta model-model kampanye yang jauh lebih menyentuh kepada masyarakat.
"Biasanya kan ada dua cara pelaksanaan kampanye. Yakni kampanye dialogis dan kampanye monologis," katanya sambil mengakui kekuatan lawan bisa diukur melalui pelaksanaan kampanye nantinya. (Rud)
Baca Juga :