28 Pengunjung Grand Palladium Mall Terkurung 50 Menit di Lift
Sebanyak 28 pengunjung Grand Palladium Mall Medan terjebak dalam lift mal itu sekitar 50 menit, Kamis (20/12/2012) malam.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sebanyak 28 pengunjung Grand Palladium Mall Medan terjebak dalam lift mal itu sekitar 50 menit, Kamis (20/12/2012) malam.
Pengunjung berhasil dievakuasi setelah teknisi yang didatangkan pihak mall yang dikelola Lippo Mall itu menjebol langit-langit lift dan mengevakuasi mereka satu per satu.
Irwandi Lubis, satu di antara korban, mengaku menggunakan lift untuk turun ke lantai dasar Grand Palladium Mall setelah menonton film Habibie dan Ainun, di Studio 21, lantai tiga mal itu.
"Di lift itu ada 28 orang, saya hitung semuanya. Kata operator yang ada di dalam lift bersama kami, sebenarnya lift itu digunakan untuk barang. Tapi kalau memang over kapasitas kan, biasanya lift berbunyi menandakan muatan penuh. Tetapi saat itu tidak," urainya melalui saluran telepon, sesaat setelah dia dan 27 korban lain diselamatkan.
Pria yang menjabat Kepala Divisi Advokasi, HAM dan Tipikor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan ini, mengatakan dirinya dan pengunjung lain terjebak di lift sekitar 50 menit.
"Awalnya, operator lift menjelaskan kejadian ini biasa. Paling 10 menit kata petugas itu. Tetapi setelah 10 menit belum juga terbuka pintu lift, akhirnya kami mulai panik. Jadilah kami 50 menit berdesak-desakan dalam lift yang diisi oleh 28 orang tersebut," urainya.
Irwandi mengatakan beberapa orang yang berada dalam lift, terutama perempuan, sempat syok. Sebagian besar mahasiswi asal Padang, Sumatera Barat.
"Macam-macam lah yang dibilang orang itu tadi. Nggak mau lagi aku ke mal ini. Mal apa ini. Ada juga ibu-ibu yang menangis. Ada yang berebutan nafas, ada yang panik,'' katanya.
Di tengah kepanikan dan kesesakan korban yang terkurung dalam lift, datanglah bantuan beberapa teknisi untuk mengeluarkan mereka dari dalam bilik besi tersebut.
Bak di film-film laga, kata Irwandi, beberapa teknisi menjebol langit-langit lift. Lalu menurunkan tangga, dan mengangkut satu per satu orang-orang.
Sesudah keluar dari lift yang bermasalah itu, mereka harus melompat agar bisa menginjakkan kaki di lantai, sebab lift terhenti pada posisi menggantung.
"Macam di film-film itulah kami. Petugas membuka langit-langit lift dan memasukkan tangga. Perempuan dan ibu-ibu yang lebih dahulu diselamatkan, setelah itu baru pria. Kalau tidak salah, saya mau menuju lantai P2 saat itu. Yang saya herankan, para petugas tidak ada meminta maaf ke kami. Ini kan jelas kesalahan mereka, paling tidak meminta maaf kepada kami sudah cukup," urainya.
Lenny Yunita Manalu, Marcomm Manager Grand Palladium Mall, saat dikonfirmasi melalui BlackBerry Messenger, mengatakan, sangat menyesal kejadian itu.
Dia mengatakan, jumlah pengguna lift itu sudah melewati kuota. ''Petugas sudah meminta pengunjung agar keluar dari lift. Namun petugas tersebut malah didorong oleh pengunjung. Keadaan akhirnya tak terkendali,'' katanya.
Dia mengatakan, sebagai pengelola, pihaknya tidak akan menyalahkan pengunjung.
''Untuk kejadian, kami memohon maaf telah mengakibatkan pengunjung panik. Dan dari kejadian ini kami akan segera melakukan pengecekan ulang sistem untuk seluruh transportasi mal," katanya.(irf)