Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembeli Sepi, Daging Tembus Rp 90 ribu

"Biasanya jam segini (siang) sudah bersih, tapi untuk hari ini masih banyak," ujarnya, Kamis (29/11/2012).

zoom-inlihat foto Pembeli Sepi, Daging Tembus Rp 90 ribu
Kompas Nasional/HERU SRI KUMORO
Pedagang daging sapi menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (27/11/2012). Harga daging sapi di tempat ini masih tinggi, yaitu Rp 90.000 per kilogram. Pedagang memprediksi harga akan susah turun dikarenakan mendekati hari raya Natal dan Tahun Baru. Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM) 27-11-2012

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Setelah lima hari di pasar-pasar tradisional tidak ada, daging di pasar naik hingga Rp 10.000. Keadaan ini, membuat beberapa pedagang daging mengeluh, karena para pembeli eceran lari, lantaran harga daging yang dijual mencapai Rp 90.000 per kilogram.

Dibeberapa pasar tradisional, terlihat beberapa penjual daging dengan daging yang menumpuk di bedaknya. Bahkan, beberapa dari mereka terlihat kecewa, karena tawaran pembeli sangat rendah.

Hasil pantauan surya, untuk harga daging sapi rawonan dijual mulai harga Rp 72.000 hingga Rp 80.000. Untuk daging biasa dijual rata-rata Rp 86.000. Sedangkan daging yang bagus dijual mulai Rp 88.000 hingga Rp 90.000.

Qudsi, salah satu penjual daging di pasar besar Malang ini mengaku penjualan hari ini menurun drastis hingga 80 persen.

"Biasanya jam segini (siang) sudah bersih, tapi untuk hari ini masih banyak," ujarnya, Kamis (29/11/2012).

Menurutnya, untuk hari ini, hampir tidak ada pembeli eceran sama sekali. Pihaknya hanya melayani pelanggan baksoan dan depot.

"Para pembeli eceran pada lari, soalnya harganya sangat tinggi," tutur pedagang yang mengaku setiap harinya bisa menghabiskan satu kuintal daging.

Naam Nuwardiah, penjual daging sapi di blok tengah pasar besar malang ini mengaku, hari ini mengalami penurunan hingga 50 persen.

"Kalau bisanya habis sampai 50 sampai 60 kilo, sekarang habis 35 kilo sudah syukur sekali," ujarnya sambil menunjukkan tumpukan daging yang banyak.

Menurutnya, turunnya penjualan ini, karena harga daging dipasaran naik, dan pelanggannya yang kebanyakan penjual bakso lari, dan beralih ke daging ayam.

"Mungkin daging sapi cuma buat campuran sedikit saja" tutur Diah.

Keadaan seperti ini, nantinya secara otomatis ia akan mengurangi permintaan daging ke jagal sapi.

"Mau gimana lagi, kalau daging masih banyak ya saya jual lagi besok. Dan sementara menghentikan permintaan ke jagal," kata Diah.

Sepinya pembeli ini juga dirasakan Hasanah, penjual daging di Pasar Klojen.

"Sampai siang ini, saya belum melayani pembeli eceran sama sekali, sekarang daging kami, masih sisa 40 kiloan" ujarnya dengan nada kecewa.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved