Pembatasan Subsidi BBM
Ketiadaan BBM, Nelayan Pikul Jeriken ke DPRD Kupang
-Para nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba, Kota Kupang, kini menjerit ketiadaan bahan

Laporan Wartawan Pos Kupang, Methil Dhiu
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Para nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba, Kota Kupang, kini menjerit ketiadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk melaut. Mencari solusi mengatasi kondisi itu, para nelayan memikul jeriken mendatangi DPRD Kota Kupang untuk 'curhat', Senin (26/11/2012).
Ketika berdialog dengan anggota Komisi B, Koordinator Nelayan TPI Oeba, Kota Kupang, John Mamo, mengakui selama ini tidak ada persoalan dalam pengisian BBM oleh para nelayan menggunakan jeriken (baca: jerigen). Para nelayan, tegas John, sangat memahami gejolak kelangkaan BBM saat ini. Tetapi, nelayan juga sangat membutuhkan BBM untuk melaut.
Selain berdialog, para nelayan juga meminta klarifikasi terkait penolakan pengisian BBM di SPBU oleh para nelayan menggunakan jeriken. John mengatakan, dengan alasan keamanan, Kapolres Kupang Kota melarang nelayan mengisi BBM menggunakan jeriken. Padahal, nelayan sudah menjelaskan BBM menggunakan jeriken itu untuk kepentingan nelayan melaut.
John menjelaskan, di TPI Oeba ada SPDP, tetapi sejak tanggal 18 November 2012, stok kosong. Selain itu, stok yang ada selama ini kurang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan nelayan, sehingga terpaksa ada nelayan mengisi BBM di SPBU menggunakan jeriken.
Para nelayan mendatangi gedung DPRD Kota Kupang pukul 12.30 Wita. Mereka menggunakan kendaraan roda dua dan membawa jeriken. Mereka diterima oleh Komisi B DPRD Kota Kupang.
Dialog nelayan dan Komisi B DPRD Kota Kupang dipandu oleh Ketua Komisi B, Kris Matutina, Sekretaris Komisi B, Isidorus Lilijawa. Hadir anggota Komisi B, Jerry Anton Pingak, Frans Fanggi, Janlif Tratus Bullu, Pieter Herewila, Soeleman Kete, dan Wakil Ketua Dewan, Fan Adrianus.
Setelah mendengar keluhan dari nelayan, Ketua Komisi B DPRD Kota Kupang, Kris Matutina, meminta Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kota Kupang, Erwan Fanggidae, SH, untuk menghadap Komisi B.
Kris mengatakan, kelangkaan BBM di Kota Kupang secara umum sudah meresahkan dan dalam kondisi luar biasa. Walaupun demikian, tegas Kris, para nelayan harus tetap dilayani bahkan diprioritaskan karena subsidi BBM untuk para nelayan dan masyarakat ekonomi lemah.
Kris mengatakan, Kadistamben Kota diharapkan segera berkoordinasi dengan Pertamina dan Kapolresta Kupang Kota agar melayani para nelayan yang membeli BBM pakai jeriken di SPBU. Namun, tegas Kris, para nelayan harus menunjukkan identitas atau surat izin melaut sehingga bisa dilayani pembelian BBM pakai jeriken di SPBU.
Anggota Komisi B seperti Isidorus Lilijawa, Jerry Anton Pingak, Frans Fanggi, Janlif Tratus Bullu, Pieter Herewila, dan Soeleman Kete mengatakan, Kadistamben Kota Kupang, Erwan Fanggidae,segera berkoordinasi dengan Pertamina sehingga bisa mengisi BBM di SPDP TPI Oeba. Selain itu, Pertamina diminta menambah kuota di SPDP tersebut.*
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper