Pemilihan Gubernur Sumut
Kekuatan Lima Pasang Cagub-Cawagub Sumut Merata
Dosen Pemikiran Politik Islam, Fakultas Ushuluddin IAIN Sumut, Faisal Riza menilai lima pasang
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arifin Al Alamudi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dosen Pemikiran Politik Islam, Fakultas Ushuluddin IAIN Sumut, Faisal Riza menilai lima pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang telah mendaftar ke KPU Sumut memiliki kekuatan yang merata jika dilihat dari partai politik pendukungnya.
Dari raihan suara dan kekuatan partai politik di Pemilu 2009, peta dukungan partai hampir sama kuat dan tidak ada yang mencapai 30 persen dukungan atau 30 kursi di DPRD Sumut. Pasangan Gator-Erry didukung PKS, Hanura, PBR, PBR, Patriot, dan PKNU (17 kursi). Chairuman Harahap-Fadly Nurzal didukung Golkar, PPP, Republik Nusantara, PPI dan Partai Buruh (20 kursi). Effendi Simbolon-Djumiran Abdi diusung PDIP, PPRN, dan PDS (21 kursi).
Pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman diusung PAN, Gerindra dan 21 partai gurem lainnya dengan total akumulasi suara 23 persen. Sedangkan Pasangan Amri Tambunan-RE Nainggolan diusung Demokrat yang memiliki 27 kursi di DPRD Sumut.
Memang, di level legislatif hampir seluruh daerah di Sumatera Utara dikuasai Demokrat, sejak menang besar di Pemilu 2009. Tetapi di level eksekutif justru Golkar yang mendominasi, setidaknya di kabupaten kota sepanjang pantai Timur. Meskipun PKS tidak mendominasi dua level tersebut, figur Gatot Pujo Nugroho sebagai Incumbent (petahana) sama sekali kekuatan politiknya tidak dapat diabaikan begitu saja.
"Kekuatan dukungan politik berbasis etnis juga tidak terkonsentrasi pada satu figur, melainkan dukungan yang menyebar," kata Riza yang juga Ketua Lembaga Studi Demokrasi Indonesia (LSDI) ini.
Menurutnya, representasi kekuatan politik Mandailing di Tabagsel akan diperebutkan oleh Chairuman Harahap dan Gus Irawan Pasaribu, sementara bagian Tengah dan Utara akan diperebutkan oleh RE Nainggolan dan Effendi Simbolon. Representasi Melayu di sepanjang pantai Timur ada Tengku Erry Nuradi dan Fadly Nurzal yang saling berebut pengaruh dukungan.
"Sementara itu populasi Etnis Jawa yang mencapai lebih 30 persen merupakan kekuatan politik yang sangat menjanjikan tidak serta mertadiberikan ke Gatot Pujo Nugroho. Kemunculan Soekirman sebagai Cawagub Gus Irawan Pasaribu dan Jumiran Abdi yang berpasangan dengan Effendi Simbolon akan memecah konsentrasi suara orang Jawa, yang sebelumnya diarahkan ke Gatot Pujo Nugroho," ujar Riza.
Suara Islam diperkirakan akan sangat cair di sini, ada banyak tokoh yang dekat dengan kalangan Islam, ormas Islam dan ulama yang memperebutkan dukungan kaum muslim. Ada empat pasangan calon yang saling berebut dominasi suara Islam. Dukungan suara Islam ini akan sangat tergantung pada sikap dan dukungan ormas Islam yang berpengaruh di Sumut seperti Al-Washliyah, Muhammadiyah dan NU. Sementara, suara dari Kristen akan terpolarisasi pada dua figur yaitu RE Nainggolan dan Effendy Simbolon.
Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper