Perusahaan Batu Bara di Jambi Stop Eksploitasi
Perusahaan batu bara yang menghentikan aktivitas eksploitasi di Provinsi Jambi terus bertambah.
Laporan wartawan Tribun Jambi Duanto Asto Sudrajat
TRIBUNNEWS.COM JAMBI - Perusahaan batu bara yang menghentikan aktivitas eksploitasi di Provinsi Jambi terus bertambah. Sampai pertengahan Oktober ini, tercatat 31 perusahaan menghentikan operasi dari 37 perusahaan yang aktif.
Beberapa minggu lalu, sebanyak 24 perusahaan tercatat telah menghentikan operasionalnya. Jumlah ini kemungkinan terus bertambah, dan diperkirakan perusahaan-perusahaan yang saat ini masih bertahan akan berhenti juga.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Azwar Effendi, mengatakan hanya enam perusahaan batu bara yang sampai saat ini masih aktif beroperasi. Perusahaan-perusahaan tersebut masih beroperasi karena adanya kontrak jangka panjang. "Penyebabnya komoditas energri harga jatuh murah di pasar global, batu bara, CPO (crude palm oil) juga," ujar Azwar Effendi kepada Tribun.
Disebutkan Azwar, perusahaan batu bara yang melakukan kegiatan ekspor pasti terkena dampaknya. Dapat dipastikan, perusahaan yang melakukan kontrak jangka pendek memang rentan, karena eksploitasi yang dilakukan berdasar kontrak. Jadi ketika dalam jangka waktu tersebut harga batu bara di pasar global turun, perusahaan terkena dampak."Fenomena ini sudah sejak lama, sejak Juli 2011, mengalami penurunan," jelasnya.
Kualitas batu bara yang berasal dari Jambi masuk dalam kategori rendah. Di banding batu bara yang dieksploitasi di Kalimantan, secara kualitas masih kalah. Menurut Azwar, ini juga berimbas pada harga domestik, karena harga kemudian terkoreksi.
Data geologi yang ada, cadangan batu bara di Jambi ada 1,25 miliar metrik ton. Posisi Provinsi Jambi termasuk kecil dalam peringkat produksi batu bara di Indonesia. Saat ini sebanyak 47 persen batu bara dieksploitasi dari Kalimantan, 43 persen dari Sumatera Selatan. Sedangkan sisanya, 10 persen, berasal dari Jambi, Riau, dan Sulawesi.
Baca Juga :
- Hujan Cenderung Merata di Bangka-Belitung 48 menit lalu
- Aslam Klarifikasi Massal Rekening Gendut 1 jam lalu
- Tender Rehab Pavilliun Anak RSUD Siantar Diumumkan 1 jam lalu