Ibadah Haji 2012
Calon Haji Kloter 19 Batam Didominasi Pegawai Negeri
Jamaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) 19 Embarkasi Batam didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Laporan Wartawan Tribun Batam, Candra P. Pusponegoro
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Jamaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) 19 Embarkasi Batam didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), profil PNS menduduki posisi terbanyak dengan jumlah 129 orang dari total jemaah 446 orang.
Sedangkan sisanya merupakan ibu rumah tangga, pegawai swasta, petani, dan lain-lain. Hingga saat ini, sudah 19 kloter diterbangkan menuju Jeddah Arab Saudi dengan total jumlah jamaah sebanyak 8.492 orang. JCH kloter 19 BTH ini berasal dari 3 kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar).
Rinciannya, Kota Pontianak sebanyak 217 orang, Kabupaten Kubu Raya 180 orang, dan Kabupaten Landak sebanyak 44 orang. Untuk petugas kloter terdiri dari 5 orang. Dalam kloter ini, 1 orang JCH yang gagal berangkat atas nama Syarifah Murniati binti Abu Bakar dengan nomor manifes 162 asal Kota Pontianak karena sakit di daerah.
Kloter 19 take off dari Bandara Hang Nadim Batam Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (9/10/2012) pukul 21.00 WIB. Sesuai dengan jadwal mereka akan mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Rabu (10/10/2012) pukul 02.55 waktu setempat. Sesuai jadwal, kloter 19 ini akan tiba di Tanah Air pada 18 November 2012 mendatang.
"Dari Hasil Qurah Maktab, selama berada di Makkah JCH Kloter 19 akan menempati pemondokan di wilayah Jarwal nomor rumah 603 nomor maktab 30," ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Drs H Erizal Abdullah MM kepada wartawan, Selasa (9/10/2012) malam.
Dijelaskannya, JCH tertua pada kloter 19 BTH adalah Mohammad Ali bin Abu Bakar dengan usia 82 tahun asal Kota Pontianak. Sedangkan dan JCH termuda bernama Shafaruddin bin Akhmad dengan usia 20 tahun asal Kabupaten Kubu Raya. Bupati Kubu Raya, H Muda Mahendrawan SH berharap jemaah bisa menjaga kondisi fisik.
"Saya optimis dan percaya semua akan berjalan lancar apalagi didukung para pembimbing yang sangat berpengalaman. Kami titip jamaah kepada tim kesehatan agar bisa menjaga kesehatan jamaah selama menunaikan ibadah," ujar H Muda Mahendrawan SH.
Mahendrawan mengaku bersyukur karena lokasi maktab sangat dekat dengan Masjidil Haram. Sehingga mempermudah jemaah untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Baca Juga: