KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Anwar Menyesal tak Hadiri Pemakaman Cucu dan Mantunya
Anwar beserta istrinya Purwati sudah menyediakan rendang dan sup ayam kegemaran Yudi dan keluarganya. Mereka pun sudah bersiap melepas rindu,

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Rabu (26/9/2012), keluarga Anwar (57) sudah bersiap menyambut kedatangan putranya Yudi Sudarsono bersama anggota keluarganya, Sri Nuraini (istri Yudi), beserta putranya Sultan (12), juga kedua adiknya Najwa (9) dan Misel (1,5).
Anwar beserta istrinya Purwati sudah menyediakan rendang dan sup ayam kegemaran Yudi dan keluarganya. Mereka pun sudah bersiap melepas rindu, karena sudah dua lebaran Yudi yang tinggal di Pamulang itu tidak mudik ke Lampung.
Selain itu, Yudi berencana berpamit ke orang tua lantaran 17 Oktober 2012 nanti berangkat naik haji. Tapi apa daya, rencana sowan ke orang tua, rencana bertemu kangen itu kandas seiring karamnya Kapal KMP Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda, Rabu (26/9/2012).
"Saya dalam perjalanan, tapi kapal saya tumpangi miring," tutur Anwar saat ditemui di kediamannya menceritakan komunikasi terakhir dengan anaknya pada Rabu pukul 04.00 WIB.
Anwar terkejut begitu mendengar kabar itu, apalagi setelahnya mereka putus komunikasi. Saat itu, turut bersama Yudi putra bungsu Anwar, Kristian Adi Nugroho. Kristian berangkat dari Lampung untuk menjemput Yudi beserta keluarganya. Mereka bertolak dari Pamulang menuju Lampung menumpang mobil pribadi Yudi.
Anwar mengaku langsung tak sadarkan diri begitu mendengar cucunya Najwa dan menantunya Sri Nuraini meninggal dalam musibah tabrakan antara KM Bahuga Jaya dengan Kapal Tanker MT Norgas Cathinka.
Apalagi, saat mendengar dua orang cucunya terpisah dari orang tua. Yaitu Najwa dan Misel dievakuasi ke Bakauheni Lampung. Sedangkan Yudi, istrinya Sri Nuraini, dan anaknya Sultan, serta adik Yudi, Kristian dievakuasi ke Merak.
Najwa dan Sri Nurani meninggal. Penyesalan merundung Anwar, karena dia tidak bisa turut hadir menjemput cucunya di Bakauheni. Selain itu, dia kecewa tidak bisa menghadiri pemakaman cucu dan menantunya di Pamulang.
Sebab saat istrinya, Purwati beserta anggota keluarganya hendak bertolak ke Bakauheni, lalu ke Pamulang, kondisi kesehatan Anwar drop. Lantas Anwar pun tinggal di rumah dengan menyaksikan pemakaman cucu dan menantunya itu melalui layar kaca televisi.
Rasa duka jelas terlihat di rumah yang beralamat di RW 4 Pekon Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu itu.
"Saya menyesal sekali, kenapa saya tidak bisa menunggui anak cucu saya," tukas kakek delapan cucu ini sambil menitikkan air mata.
Kendati demikian, dia tetap mencoba tegar. "Ya Allah, Ya Tuhan, semuanya itu adalah kuasa Tuhan," tukas pedagang tembakau tersebut.(Dik)
Baca Juga: