Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2012

Biaya Transportasi Haji Bulukumba-Makassar Dinilai Tak Wajar

Aktivis mahasiswa dari Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (Laskar) Sulsel dan Lingkar Pemuda dan Mahasiswa (LPMSS) Sulsel, Aswar

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Biaya Transportasi Haji Bulukumba-Makassar Dinilai Tak Wajar
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
MASUK ASRAMA- Sekdakot Sayid MN Fadly (dua Kanan) di dampini Kepala Kantor Departemen Agama Balikpapan Saifi saat melepas Jamaah Haji kloter II Embarkasi Balikpapan di GOR Banua Patra Balikpapan, Jumat (21/9). Sebanyak 355 Jamaah Haji asal Balikpapan ini mulai memasuki masa karantina di Asrama Haji Manggar. Dalam Sambutannya Sekdakot Balikpapan, Sayid MN Fadly meminta kepada Jamaah Haji Balikpapan untuk selalu taat aturan dan menjaga kesehatan. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Aktivis mahasiswa dari Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (Laskar) Sulsel dan Lingkar Pemuda dan Mahasiswa (LPMSS) Sulsel, Aswar Patunruang menyoroti pihak Kementerian Agama (Kemenag) Bulukumba.

Aswar menyebut bahwa biaya transportasi Calon Jamaah Haji (CHJ) Kabupaten Bulukumba sebesar Rp 500 ribu perorang ke Makassar sebanyak 416 orang dinilainya tidak rasional. Sebab besaran tersebut dinilai terlalu mahal.

"Biaya transport CHJ ke Makassar itu kami nilai pungutan yang tidak wajar. Padahal biaya transportasi ke makassar paling tinggi Rp 50 ribu per orang, itupun sudah diantar sampai ke tempat tujuan yang sulit dilalui angkutan umum," kata Aswar Patunruang, Rabu (26/9/2012) siang kepada Tribun Timur (Tribun Network).

Dia juga mengungkap bahwa biaya CHJ tersebut diindikasikan sebagai pungutan liar yang dilakukan oleh pihak petugas di Kemenag Bulukumba. Sebab daerah lainnya tidak ada biaya transportasi.

Mereka menilai meski pihak petugas CHJ di Kemenag beralasan mereka menyewakan dana hasil pungutan tersebut sebanyak 9 unit mobil ekslusif Liman ke Makassar, tetapi aktivis mahasiswa itu masih menilai sangat mahal.

Oleh karena itu, mereka mendesak kejaksaan dan kepolisian di Bulukumba untuk segera memeriksa Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba Muh Rasbi terkait dugaan pungutan tersebut.

Selanjutnya mereka juga mendesak kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba setempat untuk segera mundur dari jabatannya karena dinilai tidak layak lagi memimpin kantor Kementerian Agama Bulukumba.

Tidak hanya itu, mereka juga meminta Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan untuk turun tangan melihat fenomena aneh yang terjadi di Kementerian Agama Bulukumba.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved