Protes Film Innocence of Muslims
Akademisi Unhas Ajak Mahasiswa Boikot Produk AS
Mahasiswa, lanjutnya, lebih baik mengajak DPR atau membuat pernyataan sikap kepada DPR untuk mendatangi Dubes AS di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Aspiannor Masrie menilai, aksi perusakan gerai makanan siap saji KFC oleh Mahasiswa di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Senin (24/9/12), perlu diubah dengan cara-cara elegan.
Aksi mahasiswa Makassar untuk memprotes pemerintah Amerika Serikat (AS) sebagai produsen film malapetaka buat muslim sedunia, Innocence of Muslims.
"Ini bentuk protes mahasiswa kepada AS, saya tidak setuju kalau mahasiswa disebut anarkis. Film Innocence of Muslims memang begitu menyakitkan buat Muslim dunia. Tapi, alangkah baiknya aksi mahasiswa ke depannya harus dengan cara-cara yang elegan," kata Aspiannor kepada Tribun.
Mahasiswa, lanjutnya, lebih baik mengajak DPR atau membuat pernyataan sikap kepada DPR untuk mendatangi Dubes AS di Jakarta. Mahasiswa, papar Aspiannor, juga harus mengajak masyarakat agar memboikot produk AS di Sulawesi Selatan.
"Produk AS harus diembargo, supaya pemerintah negara kapitalis tersentak," imbuhnya.
Aspiannor menuturkan, motif konflik dan propaganda AS selalu tertumpu pada cita-cita menguasai ekonomi dunia. Jika jejaring ekonomi global AS dirongrong, lanjut Aspiannor, maka dengan sendirinya kebijakan Pemerintah AS akan terganggu.
"Banyak produk AS di Sulsel. AS selalu takut jika ekonominya terganggu, AS adalah negara kapitalis. Jadi, aksi boikot lebih baik dilakukan mahasiswa, jangan langsung menyerang KFC, karena ada orang lokal kita di situ yang bekerja, jangan sampai mereka jadi korban. Jadi, boikot produk KFC lebih baik," beber Aspiannor. (*)
BACA JUGA