Aksi Geng Motor Marak, Kapolresta Medan Diminta Mundur
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menilai jajaran Polresta Medan dan Polda Sumut tidak mampu mencegah teror

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menilai jajaran Polresta Medan dan Polda Sumut tidak mampu mencegah teror yang ditebar kawanan geng motor di Medan.
"Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang harus mengambil langkah tegas berantas geng motor. Kalau memang tidak bisa menciptakan rasa aman bagi masyarakat, sebaiknya mereka berdua mundur, meletakkan jabatannya," tulis Anggie Anggara Harahap dan Rahmatsyah Putra Barus dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (9/9/2012).
Anggie saat ini menjabat sebagai ketua Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Medan, sementara Rahmatsyah adalah sekretaris HMI Cabang Medan.
Seperti diketahui, Minggu (9/9/2012) tadi, dua sepeda motor dirampas kawanan geng motor.
Korban pertama adalah Tarmizi Ananta Lubis (24). Motornya dirampas di Jalan AH Nasution, Medan Johor. Ia kehilangan Suzuki Satria Fu BK 6421 MAF.
Lokasi kejadian tak jauh dari perampasan sepeda motor Ibey (wartawan TV), di Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Sabtu (8/9/2012).
Korban kedua adalah Kun Hernowo Putra (27) yang dirampok saat melintas di Jl Cemara, Desa Sampali, Percut Seituan.
Ia kehilangan sepeda motor Yamaha Vega R BK 6599 AAR. Informasi yang dihimpun Tribun di lapangan, Ananta, warga Jalan Brigjen Katamso, Kampung Baru, Medan Maimun, saat itu sedang melintas di Jalan AH Nasution, hendak pulang menuju rumahnya.
Saat melintas di depan Indomaret/SPBU Jalan AH Nasution, tiba-tiba saja belasan anggota geng motor memepet Ananta. Tanpa basa-basi, Ananta langsung dikeroyok kawanan tersebut.
Ananta tak berdaya menghadapi amukan pelaku usia remaja itu. Usai menghajar korban, kawanan geng motor langsung membawa kabur motor korban.
Tak hanya itu, kawanan geng motor juga merampas HP milik Ananta serta membawanya kabur.
Saat ditemui wartawan di kediamannya, Ananta mengalami luka-luka di bagian wajahnya. "Nggak bisa melawan, karena mereka sekitar puluhan orang," ujar Ananta dengan luka yang masih terlihat di hidung kanannya.
Ia mengatakan, pelaku utama yang menganiayanya berjumlah empat orang. Namun, ada sekitar 20 anggota geng motor yang berada di lokasi.
"Saya tidak kenal sama sekali dengan mereka," kata Ananta, sembari mengatakan BlackBerry miliknya ikut dibawa pelaku.
Kapolsek Delitua, Kompol SP Sinulingga yang dikonfirmasi Tribun membenarkan kejadian tersebut.
"Semalam sudah kita lakukan pengejaran sampai pagi langsung dengan korbannya (Tarmizi Ananta Lubis). Setelah kita berkeliling sampai larut pagi, kita tidak berhasil menemukan para pelaku," ujar Sinulingga via selularnya, Minggu siang.
Sinulingga mengatakan berdasarkan informasi dan keterangan yang didapat, para pelaku melarikan diri ke arah kawasan Medan Baru.
Kejadian hampir sama juga dialami Kun Hernowo Putra (27), warga Jl Bersama, Kel Tembung, Medan Tembung
Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang diduga dilakukan komplotan geng motor itu kini masih dalam penyelidikan petugas Poslek Percut Seituan.
"Pelakunya masih dalam penyelidikan, sedangkan korban sudah membuat laporan pengaduan," kata Kasat Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Faidir Chan.
BACA JUGA: