Orasi Syahrul di Musda Perempuan Kosgoro
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengimbau, agar Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 (GPPK), memiliki idelisme dan cita-cita
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengimbau, agar Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 (GPPK), memiliki idelisme dan cita-cita untuk membuat bangsa jauh lebih baik. Hal tersebut dikatakan Syahrul saat membuka acara Musyawarah Daerah GPPK Sulsel, di Makassar Golden Hotel, Jumat (7/9/2012).
"GPPK harus memiliki ideliasme. Musyawarah daerah ini dilakukan untuk menyatukan konsepsi dan konsolidasi emosional agar Sulsel jauh lebih baik dari hari ini," kata Syahrul.
Ia mengungkapkan, kehadiran GPPK untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik. Ada langkah positif yang harus dilakukan, minimal tidak menjadi bagian yang membuat bangsa makin susah.
"Besok harus lebih baik dari hari ini. Jangan bikin susah negara. Harus punya idealisme," ujarnya.
Selain itu, ia berharap agar GPPK sebagai organisasi, harus menjadi bagian yang memiliki solidaritas.
Sementara, Ketua GPPK Sulsel, Nurhayati Yasin Limpo, mengatakan, sejarah perjalanan bangsa menunjukkan bahwa perempuan memegang peranan penting. Perempuan dituntut mewujudkan demokratisasi sesuai UUD 19 45.
"Oleh karena itu, perempuan harus berkualitas, beretika, dan bermoral," tegasnya.
Perempuan Kosgoro, lanjutnya, terdiri dari berbagai potensi dan harus memiliki semangat pengabdian kerakyatan. Perlu disadari, secara strategis terbentuknya institusi kolektif Kosgoro, sebagai tempat berkumpulnya perempuan.
"GPPK harus berperan aktif dalam kemajuan bangsa ini," pungkasnya.
Musda Kosgoro dengan tema Memperkokoh Semangat Persatuan Perempuan Kosgoro, dilaksanakan selama dua hari dihadiri 40 pengurus dari berbagai organisasi sayap Kosgoro.
Baca Juga :
- Kalla Group Rayakan Ultah Melalui Olahraga 5 menit lalu
- Antrean Truk Beli Solar Hingga 1,5 Kilometer 10 menit lalu
- Syahrul Jalan Kaki ke KPU 18 menit lalu
- Manajemen Tribun Bertandang ke BNI 34 menit lalu