Aktivitas Tangkubanparahu Meningkat
BPBD Minta Tangkubanparahu Ditutup
Selain tremor yang meningkat, pihaknya juga menerima laporan bahwa di areal kawah juga terjadi peningkatan gas sulfur dengan bau sangat
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zainal
TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Aktivitas vulkanik Kawasan Wisata Alam (KWA) Gunung Tangkubanparahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meningkat tajam sejak Minggu (2/9/2012) tengah malam hingga pagi tadi.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Maman Sulaiman mengatakan sejak pukul 22.00 malam hingga tadi pagi terus terjadi aktivitas tremor atau letupan-letupan di areal kawah Gunung Tangkubanparahu. Bahkan, kata dia, kecenderungannya terus meningkat.
Dijelaskannya, selain tremor yang meningkat, pihaknya juga menerima laporan bahwa di areal kawah juga terjadi peningkatan gas sulfur dengan bau sangat menyengat.
"Yang dikhawatirkan itu adalah bahaya gas beracun seperti monoksida. Sampai tadi pagi baunya cukup menyengat," kata Maman kepada wartawan di Posko pengamatan Gunung Tangkubanparahu, Cikole, Lembang, Senin (3/9/2012).
Dengan mempertimbangkan data-data dan temuan di lapangan tersebut, kata Maman, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak pengelola untuk meminta agar pihak pengelola menutup kawasan Tangkubanparahu bagi pengunjung.
"Apalagi sesuai rekomendasi pusat vulkanologi, areal dalam radius 1,5 kilometer itu harus steril dari manusia. Ini harus jadi catatan, karena nyawa manusia itu lebih berharga dari apapun. Kita tidak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan," jelas Maman.
Baca Juga:
- Aktivitas Tangkubanparahu Meningkat Tajam
- Kurir Pos Perkosa Melati di Atas Motor
- Siswa SMAN Jember Kesurupan Massal
- Pencuri Motor Tewas Nyungsep ke Jurang