Alena Butuh Transplantasi Hati
Munculnya kasus Alena Lovelita Diani (7 bulan) yang mengidap penyakit infeksi hati dan harus
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Munculnya kasus Alena Lovelita Diani (7 bulan) yang mengidap penyakit infeksi hati dan harus menjalani tranplantasi hati, terus mengundang keprihatinan berbagai pihak termasuk dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi.
Adanya penyakit yang menimpa Alena, anak bungsu pasangan dari Neni Nuraeni (33) dan Rudi Mulyana (30) warga Kademangan 162 RT 05/16, Pojok Tengah Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, diduga berasal dari keterlambatan penanganan pengobatan.
Pihak keluarga merasa tak mampu membiayai pengobatan Alena karena membutuhkan biaya tinggi. Orang tuanya Alena berprofesi sebagai buruh. Orang Tua Alena sempat mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kepada pihak RT dan RW setempat namun SKTM tidak kunjung keluar dengan alasan keluarga Alena tergolong mampu.
Berdasarkan alasan itulah Komisi IV DPRD Cimahi berjanji akan memanggil pihak keluarga dengan aparat setempat yaitu RT dan RW hingga pihak kelurahan. Anggota Koimsi IV DPRD Cimahi, Enang Syahri Lukmansyah, mengatakan langkah itu bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, melainkan untuk duduk bersama mencari jalan keluar dari permasalahan.
"Kami berencana akan memanggil pihak keluarga dengan aparat setempat. Nanti kita duduk bersama mencari solusi agar masalah seperti ini tidak terulang kembali," kata Enang kepada wartawan di kantor DPRD Cimahi, Jumat (31/8/2012).
Enang juga berjanji akan menanyakan masalah ini kepada Dinas Kesehatan Cimahi. Menurut Enang, pihaknya akan menanyakan langkah Dinkes dalam menangani Alena. "Kami akan panggil Dinkes Cimahi. Kami akan tanyakan bagaimana proses yang sudah berjalan selama ini, mereka kan berjanji mau membantu," ujar Enang.
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija juga berjanji akan membantu biaya pengobatan Alena hingga ke luar negeri. Enang juga berharap orang nomor satu di Cimahi itu mewujudkan janjinya.
Apalagi pihak rumah sakit menyatakan bahwa tranplantasi hati tidak bisa dilakukan di Indonesia.
Sebelumnya kondisi Alena masih belum menunjukkan kemajuan. Meski sudah menjalani perawatan sejak Selasa (22/8/2012) di RSHS, namun kondisi Alena belum juga membaik, bahkan beberapa kali sempat mengalami kritis.
Neni Nuraeni, ibunda Alena mengatakan dia sempat dijanjikan Itoc untuk membantu pengbatan Alen, bahkan hingga ke luar negeri. Neni mengaku meski ada keraguan tetapi dirinya tetap berharap janji itu dipenuhi. "Saya berharap bantuan Wali Kota untuk transplantasi bisa terkabul," ujar Neni.