Kekeringan Sebabkan Permintaan Air PDAM Meningkat
Permintaan air bersih di depot pengisian air bersih PDAM Tirtawening Kota Bandung meningkat
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Permintaan air bersih di depot pengisian air bersih PDAM Tirtawening Kota Bandung meningkat sejak beberapa pekan terakhir. Musim kemarau menyebabkan sumur air di rumah warga mulai kekeringan. Mayoritas warga yang meminta air bersih yang tidak menjadi pelanggan PDAM.
Direktur Air Bersih PDAM Tirtawening Kota Bandung Tardan Setiawan mengatakan saat ini persediaan air baku yang dikelola PDAM masih tergolong aman. Namun jika dalam dua bulan ke depan kemarau masih melanda dan sama sekali tidak ada turun hujan, dikhawatirkan persediaan air akan menipis dan tidak akan cukup untuk menyuplai pelanggan.
"Kemarau cukup berpengaruh terhadap persediaan air. Pengaruh terbesar sangat dirasakan oleh warga yang selama ini menggunakan air sumur atau air tanah, hampir seluruh daerah di timur, selatan, tengah dan barat Kota Bandung mulai kekeringan," ujar Tardan di kantornya, Jalan Badaksinga, Jumat (31/8/2012).
Tardan mengatakan PDAM, hanya bisa menyediakan air bersih di depot pengisian di Jalan Surapati.
"Permintaan air bersih meningkat 30 persen dibanding hari biasa. Jika sebelumnya permintaan per hari paling banyak 20 tangki, saat ini bisa mencapai 30-40 tangki," ujar Tardan.
Tardan mengatakan harga air bersih Rp 81 ribu/tangki. Satu tangki itu berisi 5 meter kubik air. Sedangkan untuk keperluan niaga, harganya sebesar Rp 105 ribu/tangki.
"PDAM terus berupaya agar debit air yang dihasilkan dan disalurkan kepada pelanggan tidak menghilang. Walau beberapa sumber mata air baku mulai menurun debitnya. Namun posisi saat ini, tambahnya, masih dalam batas normal," ujar Tardan.