Tika Jatuh Lalu Meninggal Saat Belanja di Pasar
Tika (45), tiba-tiba jatuh lalu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (30/8/2012) pagi sekitar pukul 06.30 Wita.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Servan Mammilianus
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Tika (45), tiba-tiba jatuh lalu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (30/8/2012) pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itu dia pergi ke Pasar Oesapa untuk belanja sayur dan kebutuhan lain, berkaitan dengan usahanya sebagai penjual lauk.
Melihat Tika terjatuh, warga di pasar sempat memberikan bantuan dengan mengoleskan bawang dan minyak pada tubuhnya, tetapi ternyata tidak tertolong. Warga juga meluruskan kakinya yang sempat tertelungkup saat jatuh. Selanjutnya warga membaringkan dia di tempat yang relatif lebih aman di salah satu bagian pasar itu, tepatnya di pinggir jalan lalu menutupinya dengan kain batik.
"Dia biasanya datang ke pasar sekitar pukul 05.00 Wita. Lalu setelah belanja dia pulang dan masak, karena dia selama ini usaha sayur jadi. Dia kos di rumah saya di Asrama Finta. Sudah enam tahun dan saya sudah anggap dia seperti keluarga. Selama ini dia tidak sakit, paling hanya mengeluh sakit kepala sedikit karena mungkin capek kerja. Tadi saya diberitahu oleh tukang ojek yang biasanya antar jemput dia ke pasar, lalu saya lari dan dia sudah tergeletak," kata Albertina, saat ditemui di Pasar Oesapa.
Albertina adalah pemilik kos tempat Tika selama ini tinggal di RT 17/RW 06. Menurut Albertina, Tika tinggal sendiri di rumahnya selama beberapa waktu terakhir. Sedangkan anaknya bernama Neneng, sedang berlibur ke Malang. Neneng adalah mahasiswi semester VIII di UKAW Kupang. Selama ini, katanya, hanya Neneng yang tinggal bersamanya. Sedangkan dua orang anak lainnya yang laki-laki tinggal di Kefamenanu dan satu anak perempuan lainnya di Jawa.
Albertina saat itu terlihat sedih dan menghubungi anak korban di Malang. Menurut dia, keluarga almarhum di Kupang yang sudah diberitahu saat itu, yakni pemilik bakso Arema di sekitar Taman Makam Pahlawan Dharma Loka. Almarhum, kata dia, sudah menjanda selama 20 tahun terakhir.
Pantauan Pos Kupang (Tribun Network), sejumlah warga mengerumuni tempat Tika ditidurkan. Para petugas kepolisian dari Polres Kupang Kota dan Polsek Kelapa Lima langsung olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa anggota TNI berpakaian seragam juga ikut membantu. Satu kantong plastik berwarna merah milik almarhum saat itu berada di samping almarhum yang dibaringkan di lokasi pasar.
Kantongan itu antara lain terdapat sayur nangka yang sudah dipotong dan bumbu-bumbu. Pada kantongan lainnya terdapat ikan yang juga sudah dipotong. Dalam dompetnya, terdapat uang Rp 108.500, oleh polisi uang itu diserahkan ke Albertina untuk memegangnya. Selain uang terdapat foto pas pada dompet berwarna hitam itu.
Baca Juga: