Puluhan Rumah di Kampung Searaya Atas Ludes Terbakar
Kegaduhan menyeruak di hari ke-3 Idul Fitri 1433 Hijriah di Kampung Seraya Atas Batam Kepulauan Riau, Selasa (21/8/2012) sekitar pukul 7.30 WIB

Laporan Tribunnewsbatam, Candra P. Pusponegoro
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kegaduhan menyeruak di hari ke-3 Idul Fitri 1433 Hijriah di Kampung Seraya Atas Batam Kepulauan Riau, Selasa (21/8/2012) sekitar pukul 7.30 WIB. Keceriaan Lebaran berubah menjadi jerit dan tangis ketika api secara mengganas menyapu puluhan rumah warga di lokasi.
Pagi hari, warga sudah beraktivitas. Ada yang pergi kerja atau ke pasar. Namun saat hendak pulang ke rumah, mereka hanya duduk lemas menyaksikan kobaran api dan asap di depan rumah mereka. Rumah-rumah beratapkan seng dan tembok itu nyaris rata dengan tanah yang lokasinya di perbukitan itu.
"Kau masih beruntung, ini aku tinggal baju di badan saja. Habis semua barang-barang aku," ujar wanita setengah baya meratap kepada warga lainnya, Selasa (21/8/2012).
Sedangkan warga lainnya masih bingung, sok, dan histeris. Mereka seakan tidak percaya atas musibah yang sedang melanda ini. "Tak tahu lagi aku mau ke mana," ujar Ning sambil terisak haru di lokasi.
Sementara petugas pemadam kebakaran masih menyemprotkan air ke lokasi kebakaran. Petugas berujar, mereka belum mengetahui api berasal dari mana. Sebab asap dan kobaran api masih menyelimuti lokasi. Warga yang masih bisa menyelamatkan barangnya berusaha kerasa memasuki puing-puing api.
Jangan Dipandangi, Ini Harus Disiram
Warga Seraya Atas Batam Kepri secara estafet berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran, Selasa (21/8/2012) pukul 8.30 WIB. Mereka menggunakan ember dan tempat air seadanya. Sedangkan mobil pemadam kebakaran tengah sibuh merangsek ke lokasi.
Lokasi pemukiman yang berbukit cukup menyulitkan petugas pemadam kebakaran. Kendati demikian, nyali warga tidak ciut di tengah keberadaan api dan asap yang ganas. Dengan penutup kain seadanya, secara estafet mereka mengguyur rumah yang berasap.
"Cepat siram airnya. Kalau petugas pemadam tidak mau semprot pulang saja. Tolong yang tidak ingin bantu kami, menyingkirlah dari lokasi. Ini bukan untuk dilihat," teriak warga terlihat emosi, Selasa (21/8/2012).