Oknum PNS Terlibat Tawuran Antarpemuda
Satu di antara 14 pemuda Waikomo yang diduga terlibat dalam penyerangan kepada pemuda Kota Baru, Kota Lewoleba
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Satu di antara 14 pemuda Waikomo yang diduga terlibat dalam penyerangan kepada pemuda Kota Baru, Kota Lewoleba, Minggu (5/8/2012) malam sekitar pukul 18.30 Wita ternyata oknum Pegawai Negeri Sipil. PNS berinisial PLD (33) itu bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata.
PLD dengan ke-13 rekan lainnya diciduk kepolisian Polres Lembata saat sedang melakukan penyerangan di lokasi Kota Baru malam itu.
Kapolres Lembata, AKBP Marthen Johannis sendiri memimpin langsung proses penangkapan dengan mengerahkan semua anggota.
Belasan pemuda asal Waikomo yang melakukan penyerangan itu langsung ditangkap dan ditahan di Mapolres Lembata malam itu juga.
"Saya sendiri yang mendapat SMS masyarakat bahwa terjadi tawuran di Kota Baru. Saya langsung perintahkan semua anggota turun, bahkan teman-teman polisi yang lagi mendengar kotbah di Masjid langsung keluar dan turun ke lokasi," kata Kapolres Lembata, AKBP Marthen Johannis ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/8/2012).
Didampingi Kasat Serse, Iptu Ongko Wijono Tri Atmodjo, Johannis mengatakan, penyerangan oleh kelompok pemuda Waikomo (arah terminal barat Kota Lewoleba-Red) itu dipicu masalah sepele.
Teguran pemuda Kota Baru terhadap tingkah kebut-kebutan dengan motor racing pemuda Waikoma, ditanggap serius oleh oknum pemuda Waikomo.
Teguran itu malah dianggapnya sebagai penganiayaan, sehingga dia mengerahkan teman-temannya di Waikomo untuk menyerang warga Kota Baru.
Tetapi saat mereka datang, demikian tutur Johannis, pemuda Kota Baru yang menegur tadi sudah tidak ada. Malah pemuda belia yang tidak tahu menahu dengan persoalan itu dipukul oleh kelompok yang jumlahnya belasan dari Waikomo.
"Dia kunjung pacarnya di Kota Baru. Dia bunyi-bunyi motornya, saudara lelaki pacarnya itu tegur, eh engkau ribut-ribut di sini untuk apa? Dia lalu lapor ke temannya, dia dianiaya, padahal badannya mulus, tidak ada tanda dianiaya," kata Johannis.
Sementara yang lain menyerang, jelas Johannis, kelompok lain dari Waikomo dicegat oleh anggota polisi di Polsek Nubatukan.
"Kita tidak tahu kalau kita terlambat. Kelompok kedua itu sudah datang, tapi cepat dicegah," kata Johannis.
Johannis mengungkapkan terima kasih, karena atas laporan cepat masyarakat, sehingga tawuran itu bisa dicegah. Kapolres Johannis hanya menyayangkan bahwa di antara kelompok penyerang itu ada oknum PNS.
Baca Juga: