Manipulasi Jumlah Siswa Terjadi di Sekolah Lain
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Monadi, melalui Sekretaris, Murison, mengingatkan agar kepala
TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Monadi, melalui Sekretaris, Murison, mengingatkan agar kepala sekolah tidak melakukan manipulasi data jumlah murid, karena suatu saat pasti akan ketahuan.
Bahkan, ia mengaku untuk melakukan pemeriksaan, akan dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Biasanya BPKP akan turun, dan kepala sekolah yang bersangkutan harus mengembalikan dana tersebut," ujarnya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu sudah ada sekolah melakukan hal yang sama, sehingga ketahuan dan harus mengembalikan uang tersebut, sementara kepala sekolahnya mendapatkan sanksi yang sangat berat.
"Dulu ada tujuh sekolah yang melakukan hal yang sama, namun menjadi temuan BPK, dan semua dana yang sudah diterima terkait manipulasi tersebut, sudah dikembalikan. Sedangkan kepala sekolahnya sendiri menerima sangsi," terangnya.
Dalam waktu dekat, Murison mengaku akan segera turun ke SD 225/III Talang Kemulun, yang dilaporkan oleh warga diduga melakukan manipulasi jumlah murid tersebut. "Tim kita akan mencari kebenarannya di lapangan. Nanti jumlah murid yang ada di sekolah dengan yang ada dalam laporan, akan kita cocokkan," katanya.
Dia mengaku, tidak mau citra pendidikan di Kabupaten Kerinci, bisa rusak hanya karena hal-hal yang tidak jelas, yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah. "Kalau memang benar terbukti, maka sanksi berat untuk kepala sekolah sudah menanti," ungkapnya.
Sedangkan untuk tenaga honorer yang diduga juga ikut direkayasa, Murison mengaku BKD dan inspektorat juga akan turun. "Kita kan punya pengawasan. Kalau memang sudah ada laporan, tentunya akan kita cek," kata Murison. (Tribun Jambi/eja)