Minggu, 5 Oktober 2025

Anshori tak Tahu Perampok juga Memotong Telinganya

Kawanan perampok beraksi di rumah warga Desa Sumber Ketempah Kecamatan Kalisat, Jumat (20/7) dini hari.

Editor: Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Kawanan perampok beraksi di rumah warga Desa Sumber Ketempah Kecamatan Kalisat, Jumat (20/7) dini hari.  Uniknya Ansori Hidayatullah (42), pemilik rumah, tidak sadar kalau dirinya menjadi korban perampokan.  

Seluruh penghuni seperti terkena ilmu sirep (ilmu yang bisa membuat korban tertidur pulas) sehingga tidak mendengar apapun ketika perampok mengobok-obok rumah. Sampai-sampai  Ansori juga tidak menyadari kalau perampok telah menganiaya dirinya, termasuk memotong daun telingan dan mengiris dagunya..

Peristiwa itu  terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Perampok yang diduga berjumlah empat orang masuk rumah Ansori dengan melompati jendela kamar Ansori.

Sebelum masuk rumah, perampok sempat mencopot lampu bohlam di teras sehingga kondisi di luar dan dalam rumah gelap. Saat masuk ke kamar Ansori, perampok mendapati Ansori tidur lelap sekali. Kawanan perampok memukul kaki kanan Ansori dengan benda tumpul hingga patah.

Yang mengherankan, laki-laki itu tidak bangun meski dipukul sedemikian rupa. Lebih ironis lagi, perampok mengiris daun telinga kanan Ansori. Lagi-lagi, pemilik toko kelontong itu juga tidak bangun. Usai mengiris daun telinga yang diperkirakan memakai pisau, perampok juga mengiris dagu Ansori menggunakan pisau yang sama.

Istrinya, Hoswatun Hasanah (30) yang tidur di sebelah Ansori juga tidak mendengar perampok masuk kamar, ataupun penyiksaan terhadap suaminya. Usai menganiaya Ansori yang tertidur lelap, para perampok masuk kamar anak-anak Ansori. Para perampok mengambil ponsel milik mereka.

Tidak ada satupun anak Ansori yang dianiaya seperti sang bapak. Selain mengambil ponsel, perampok juga mengambil uang tunai Rp 900 ribu milik Ansori dan sebuah laptop.

Usia mengacak-acak rumah Ansori tanpa membangunkan pemilik rumah, perampok keluar rumah melalui ventilasi ruang tamu. Beberapa menit setelah perampok kabur, barulah istri Ansori terbangun. Ia langsung menjerit ketika mengetahui kamarnya berantakan dan suaminya berdarah. Ia membangunkan suaminya.

Ansori sendiri sangat te rkejut ketika mendapati kakinya sakit, daun telinga putus dan dagu teriris. Dengan menahan rasa sakit dan panik, pasangan suami istri itu dibantu sejumlah tetangga berobat ke RSD dr Soebandi Jember.

Hoswatun beruntung menemukan daun telingan suaminya tergeletak di lantai kamar. Daun telinga itupun berhasil disambung oleh dokter. Usai mendapat perawatan intensif oleh dokter, pasutri tersebut melaporkan
kejadian itu ke Mapolsek Kalisat "Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana ciri-ciri pelaku, jangankan ciri-cirinya, saya diiris dan disiksa kok nggak bisa dengar," kata ANsori dengan nada menyesal dan menderita.

Menurut Kapolsek Kalisat AKP Yatno Mardi, usai mendapat laporan itu, polisi langsung mengambil sidik jari di rumah korban dan melakukan penyelidikan. "Semuanya masih dalam penyelidikan. Kami telah melakukan olah tempat
kejadian perkara dan meminta keterangan korban," kata Yatno.

Terkait kemungkinan adanya motif dendam dalam kejadian itu, Yatno belum bisa memastikan. Motif dendam mengemuka, karena perampok tidak membangunkan korban dan meminta barang berharga dalam jumlah lebih besar
dibandingkan nilai barang yang berhasil mereka gondol. Perampok membawa kabur barang dengan nilai sekitar Rp 5 juta.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved