Jumat, 3 Oktober 2025

Faisal Mengaku Tahu Uang Lelah Proyek PON dari Dunir

ersangka suap PON Faisal Aswan dalam kesaksiannya menyatakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Faisal Mengaku Tahu Uang Lelah Proyek PON dari Dunir
(Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)
Tersangka kasus suap lapangan menembak PON Riau, Taufan Andoso Yakin (kanan) yang merupakan Wakil Ketua DPRD Riau, memberi kesaksian saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau, Kamis (12/7/2012). Dalam kesaksiannya, Taufan mengakui adanya uang lelah senilai Rp 1,8 miliar sebagai imbal jasa atas revisi Perda No.6/2010 dan No.5/2008 tentang Penambahan Anggaran Proyek Arena Menembak dan Stadion Utama Riau.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Rino Syahril

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tersangka suap PON Faisal Aswan dalam kesaksiannya menyatakan, ia tahu uang lelah itu dari tersangka M Dunir. "Saya tahunya itu tanggal 3 April 2012 sekitar pukul 10.00. Saat itu saya ditemui M Dunir di kantin kantor DPRD Riau," ujar Faisal kepada Majelis Hakim yang diketuai Krosbin Lumban Gaol SH dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta terdakwa Rahmad Syahputra didampingi Penasihat Hukumnya, Kamis (19/7/2012) di Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru..

Menurut Faisal, saat bertemu dikantin itu M Dunir menariknya keluar kantin, dan menyampaikan permintaan tolongnya karena terus ditekan oleh T Muhaza dan Roem Zen terkait uang lelah, sebab kalau tidak ada uang lelah itu pengesahan revisi Perda No 6 Tahun 2010 terancam batal. Mereka juga minta jaminannya.

"Atas keluhannya itu saya langsung menyampaikan ke Dunir sanggup menjadi jaminan untuk mengambil uang lelah kepada Eka Dharma dan mengantarkannya ke kantor DPRD Riau. Setelah itu saya telepon Roem Zen, dan kami pergi keruang Banleg bertemu Zulfan Heri, Roem Zen dan Syarif Hidayat," ungkap Faisal.

Selanjutnya apa yang anda lakukan tanya Majelis Hakim? Faisal menjawab ia menyuruh temannya Sandi dan Dasril untuk mengambil uang lelah itu ke Eka. "Siangnya ada beberapa anggota DPRD Riau menelepon saya, Roem Zein, Torechan Asyari, Topan Adonso Yakin, mereka menanyakan uang lelah itu dan saya menjawab masih dalam proses," tambah Faisal.

Ketika ditanya lagi apakah betul anda sudah menerima uang lelah itu? Faisal menjawab, saat ditangkap KPK dirinya sudah menerima dan penyerahannya berkoordinasi dengan Eka Dharma.

"Uang lelah itu saya terima setelah diantar kerumah saya di Perumahan Aur Kuning Jalan Kaharuddin Nasution. Setelah saya terima langsung kami hitung dan cukup. Tapi saat ingin mengantarnya ke kantor DPRD Riau sekitar pukul 18.00 kami langsung ditangkap KPK," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved